Malang Selatan Diguyur Hujan Tinggi

Malang Selatan Diguyur HujanKab Malang, Bhirawa
Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir ini, mencemaskan warga, khususnya di kawasan Malang Selatan. Sebab, hujan yang yang mengguyur wilayah tersebut sempat menimbulkan beberapa kejadian bencana alam.
Hari Jumat (8/7) malam misalnya, terjadi tanah longsor di wilayah Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Hingga kini hujan deras disertai angin kencang masih menyelimuti wilayah Malang Selatan.
Menurut, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Karangpoloso, Kabupaten Malang Hartanto, Selasa (12/7), kepada wartawan, turun hujan yang diserta angin kencang tidak hanya di wilayah Kabupaten Malang saja, tapi Malang Raya.
Berdsarkan laporan update atau peringatan dini cuaca yang dikeluarkan Stasiun BMKG Juanda, Sidoarjo, bahwa untuk hari Selasa ini potensi hujan sedang diserta kilat petir dan angin kencang.
“Ini terjadi di sejumlah daerah di Malang Raya, seperti Kabupaten Malang Batu, Kota Malang, Kota Batu, serta wilayah bagian Timur, termasuk di wilayah Kabupaten Lumajang. Sehingga dengan adanya curah hujan yang cukup tinggi disertai angin kencang, secara otomatis akan menimbulkan dampak,” paparnya.
Hartanto mengungkapkan, sebagian wilayah masih belum memasuki musim kemarau, sehingga masih perlu diwaspadai adanya potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Sedangkan Potensi tersebut, bisa terjadi di daerah pegunungan/dataran tinggi dan wilayah Malang atau Jatim bagian selatan. Karena berdasarkan data curah hujan ekstrim (>50 milimeter (mm)/hari) terjadi di wilayah Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, yakni 141 mm.
Sedangkan curah hujan yang lainnya, masih dia ungkapkan, adalah di kawasan Supit Urang, Kota Malang, 92 mm, Munjungan, Kabupaten Trenggalek mencapai 95 mm, dan Tempur Sari, Kabupaten Lumajang mencapai 84 mm.
“Sebelumnya, juga dilaporkan telah terjadi musibah banjir bandang menerjang permukiman warga di enam RT Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo akibat meluapnya Sungai Tundo,” jelasnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo Endik Arso menambahkan, setelah kejadian banjir bandang yang menerjang wilayah desa, dirinya bersama masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya banjar bandang. Karena curah hujan di wilayah Malang Selatan masih cukup tinggi.
Dalam kejadian banjir bandang pada beberapa lalu, lanjut dia, tidak ada korban jiwa, banjir hanya merendam sebanyak 75 rumah dan material yang terbawa menutupi jalan desa sepanjang 400 meter dan saluran air minum sepanjang 1 kilometer (km). Dan selain mengakibatkan empat rumah rusak berat, juga ada 71 rumah rusak ringan.
“Korban terdampak, rinciannya, korban balita 32 anak, lanjut usia (lansia) 21 orang dan usia sekolah Sekolah Dasar (SD) 10 orang anak, yang harus mendapatkan perawatan,” terangnya. [cyn]

Rate this article!
Tags: