Malang Selatan Kembali Diterjang Banjir dan Tanah Longsor

Jalan yang menghubungkan dua dusun di Desa Argoyuwono, Kec Ampelgading, Kab Malang yang sebelumnya terputus akibat tertutup longsoran tanah, kini sudah dilakukan pembersihan dan dapat dilalui kendaraan bermotor

Kab Malang, Bhirawa
Hujan deras yang mengguyur wilayah Malang Selatan, pada Sabtu (7/10) sore hingga malam, maka hal itu telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Sehingga banjir dan tanah longsor telah mengakibatkan putusnya jalan desa yang menghubungkan Dusun Argosuko dan Dusun Argosari, desa setempat.
Anggota Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Mukhlis, Minggu (8/10), kepada wartawan mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ampelgading, pada Sabtu (7/10) berlangsung dua jam, dari pukul 16.00-18.00  WIB, sehingga hal itu menyebabkan banjir dan tanah longsor. Sedangkan banjir dan tanah longsor tersebut tidak merusakan rumah warga dan korban jiwa, namun memutuskan jalan desa yang menghubungkan dua dusun, karena jalan tertutup longsoran tanah.
Menurutnya, banjir yang menerjang Desa Argoyuwono itu disebebabkan Sungai Ngglidik yang ada di desa setempat meluap, karena tidak mampu menampung derasnya air hujan, serta banjir kiriman dari desa atasnya. Dan selain banjir dan tanah longsor memutuskan jalan desa, banjir tersebut juga menghayutkan satu tiang listrik, dan menyeret tiga kendaraan truk milik warga.
“Luapan air Sungai Nggilidik juga menggenangi persawahan di Dusun Kresek, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, setinggi 60 centimeter (cm), namun tidak sampai menggenangi rumah penduduk,” ungkap Mukhlis.
Secara terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bagyo Setiyono membenarkan, jika banjir dan tanag longsor yang menerjang Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading tidak merusak rumah warga dan tidak ada korban jiwa. “Hanya saja telah menyeret tiga kendaraan truk milik warga, dan satu tiang listrik hanyut, serta memutuskan jalan desa karena tertimbun longsoran tanah,” paparnya.
Dikatakan, untuk membersihkan longsoran tanah yang menutup jalan yang menghubungkan dua desa, maka masyarakat bersama anggota Koramil dan Polsek Ampelgading yang juga dibantu anggota KSR PMI serta BPBD melakukan kerja bakti. Sementara, lonsoran tanah tersebut tidak terlalu panjang, sehingga untuk membersihkan longsoran tanah lebih mudah dilakukan dengan cara manual.
Sebelumnya, Bagyo juga menjelaskan, pada tanggal 27 September 2017 di Malang Selatan, Desa Purwodadi, Kecamatan Titoyudo, Kabupaten Malang diterjang banjir badang, yang sebelumnya juga diguyur hujan lebat. Sehingga banjir tersebut telah merusakan rumah warga sebanyak 26 rumah, dengan rincian 1 rumah warga alami rusak berat, 3 rumah rusak sedang, 6 rumah rusak ringan, dan 16 rumah terdampak. Meski rumah warga direndam air dan lumpur, namun dalam banjir bandang itu tidak membawa korban jiwa.
“Untuk itu, kami meminta kepada masyarakat Kabupaten Malang untuk terus melakukan kewasdaan dengan terjadinya bencana alam, baik itu banjir bandang maupun tanah longsor. Karena kondisi cuaca saat ini sulit diprediksi, padahal saat ini musim kemarau tapi hujan masih turun,” ujarnya. [cyn]

Tags: