Malang Siaga, Polisi dan TNI Disebar di Jalanan Antisipasi Sweeping

 388 orang suporter Surabaya United saat dibawa ke Mapolrestabes Surabaya, Minggu (20/12) dini hari.


388 orang suporter Surabaya United saat dibawa ke Mapolrestabes Surabaya, Minggu (20/12) dini hari.

Gus Ipul Ingin Suporter Brutal Dihukum Berat
Malang, Bhirawa
Puluhan anggota kepolisian dan TNI disiagakan untuk mengantisipasi adanya tindakan sweeping. Hal itu dilakukan sejak dua Aremania tewas  dikeroyok oknum suporter Surabaya United di Sragen.
Penjagaan ketat tersebut dilakukan di beberapa titik, misalnya di perempatan Pesanggrahan, Jalan songgoriti, Jalan Raya Patung Sapi Sebaluh Pujon dan beberapa titik lainnya di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu).
Kasatlantas Polresta Batu AKP Inggit Prasetiyanto mengatakan, jika pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya tindakan yang tidak diinginkan.
“Antisipasi saja, karena saat ini masih panas suasananya, meskipun sweeping hanya isu kita perlu tetap antisipasi. Takutnya ada tindakan yang tidak kami inginkan benar-benar terjadi, ” tegasnya, Minggu, (20/12).
Aparat kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang mengendarai kendaraan pelat nomor wilayah Surabaya L untuk melintasi jalur alternatif menuju Malang Raya. “Dari arah Kediri menuju Kota Batu melewati Jalan Klemuk Songgoriti, begitu juga sebaliknya,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga mengatakan pengamanan juga dilakukan di tempat-tempat wisata lainnya di Kota Batu dan Malang. Apalagi saat pecah kerusuhan, pada saat weekend dan banyak warga dari Surabaya berlibur ke kawasan Malang Raya.
Untuk pengamanan tersebut Polres Kota Batu menurunkan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau sekitar 25 anggota dan ditambah dengan 40 anggota TNI yang juga turun ke lapangan untuk kesiagaan.
Kapolresta Batu AKBP Decky Hendarsono menegaskan status siaga 1 yang dilakukan untuk mengantisipasi adanya tindakan penyerangan balasan. “Siaga 1 di markas komando dan siap on call,” tegas Kapolres Kota Batu AKBP Decky Hendarsono saat ditemui di lapangan.
Hingga pukul 19.00, kondisi Malang Raya masih terpantau aman dan terkendali. “Syukur Alhamdulillah mereka (Aremania) mau mendengarkan, namun kami tetap siagakan personel untuk mengantisipasi tindakan yang tak diinginkan,” tandasnya.
Pengamanan tersebut akan terus dilakukan hingga situasi benar-benar aman dan terkendali.
Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf meminta masyarakat khususnya warga Malang dan Surabaya, tidak melakukan sweeping kendaraan, menyusul tewasnya dua orang suporter Aremania yang akan mendukung tim kebanggaannya berlaga di babak 8 besar Turnamen Piala Sudirman di Stadion Maguharjo dan diserang di Sragen, Sabtu (19/12) lalu.
“Saya minta jangan ada sweeping kendaraan yang dilakukan pihak tidak berwenang. Itu tindakan ilegal. Masyarakat Malang dan Surabaya itu bersaudara jangan saling melakukan sweeping,” pinta Saifullah Yusuf, Minggu (20/12).
Seperti yang diketahui, bentrok antar suporter terjadi lagi dan kali ini mengakibatkan dua orang menjadi korban. Suporter yang tewas itu diketahui bernama Eko Prasetyo akibat bus yang ditumpanginya dilempari batu oleh sekelompok suporter  di Jl Raya Mantingan-Sragen sekitar pukul 04.45.
Korban kedua bernama Slamet yang dikeroyok suporter lain dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Selain korban tewas, dua orang lainnya dikabarkan masih berada dalam kondisi kritis di rumah sakit di Sragen.
Atas kejadian tersebut, Gus Ipul, sapaan lekat SaifullahYusuf, mengaku sangat sedih dan sangat menyayangkannya kenapa hal itu bisa terjadi. Sesama pecinta bola bisa saling menyakiti bahkan ada yang harus kehilangan nyawa. Menurutnya, tidak semua pendukung Arema dan Bonek itu brutal dan yang mengacau hanya sedikit.
“Saya harap semua suporter yang bertikai bisa saling menahan diri. Apalagi sampai melampiaskan kemarahan kepada masyarakat yang tidak bersalah,” ujar mantan Ketua Umum KONI Jatim ini.
Gus Ipul berharap masyarakat tidak terjebak pada fanatisme sempit yang tidak rasional. “Berantem itu masa lalu, mari kita suarakan yang nyaring tentang persaudaraan. Yang salah harus dihukum sekeras-kerasnya,” ungkap mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
Atas kejadian memilukan itu, Gus Ipul memandang perlu dilakukan tindakan hukum. Pelakunya harus diberi hukuman berat. “Kita kembalikan kepada hukum sebagai panglima. Yang lain jangan terpancing untuk saling balas dendam,” pungkasnya.

Tidak Mudah Terpancing
Wali Kota Malang, Muhammad Anton menghimbau kepada masyarakat Kota Malang untuk tidak mudah terpancing emosinya terhadap semua persoalan. Agar kondisi Kota Malang  tetap damai dan kondusif.
“Saya yakin dan percaya Aremania dan masyarakat Kota Malang adalah masyarakat yang cinta damai. Karenanya, jangan terbawa emosi, apalagi jika sampai melakukan tindakan sweeping terhadap mayarakat lain, itu tidak akan terjadi,”ujar Wali Kota Malang  yang kerap disapa Abah  Anton, Minggu (20/12).
Anton mengimbau, para pendukung Arema dan Surabaya United agar aktif mewujudkan langkah damai. Persaudaraan antar dua suporter itu harus dipererat. Siapa saja yang melakukan tindakan anarkis, sampai menimbulkan hilangnya nyawa  harus ditindak sesuai proses hukum yang berlaku.
“Saya prihatin melihat ada oknum yang menodai langkah pembangunan persepakbolaan Indonesia yang bermartabat. Dan saya sampaikan duka yang sangat dalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,”ujar Abah Anton.
Anton menekankan, masalah itu akan ditangani oleh pihak yang berwajib. Karenanya masyarakat kembali diharapkan menjaga kondisi agar tetap terkendali.    Jika ada yang mencoba untuk berbuat di luar prosedur maka akan berurusan dengan pihak yang berwajib.
Pasca terjadinya keributan di Sragen, Pemkot Malang telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penjagaandilakukan di sejumlah titik untuk  mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolres Malang Kota AKBP Singgamata, mengutarakan antisipasi terhadap segala bentuk tindakan melawan hukum telah dilakukan. Patroli  terbuka dan tertutup telah dijalankan untuk menjaga kantong-kantong berkumpulnya Aremania.
Menurut Kapolres, beberapa titik yang dipantau intensif antara lain kawasan Stasiun Malang yang menjadi markas Arema, juga toko cenderamata Arema. Ada juga kawasan Bengawan Solo, dan beberapa titik lain.
Selain patroli dan pemantauan intensif, polisi juga telah mendekati koordinator Aremania di Kota Malang. Kepada mereka, polisi meminta para koordinator mengondisikan Aremania agar tidak terpancing kabar yang memprovokasi dan melakukan aksi balas dendam.
“Kami minta Aremania menjadi contoh suporter yang baik bagi kelompok suporter lain. Tidak terpancing dan tidak melakukan aksi balas dendam,” tegas Singgamata.
Langkah lain yang dilakukan lanjut AKBP Singgamata, yakni berkoordinasi dengan Kepolisian Sleman, Jogjakarta terkait kepulangan Aremania ke  Kota Malang. Aremania Kota Malang diminta berkumpul di satu lokasi pemberangkatan, kemudian akan dikawal sampai ke Kota Malang. [nas,mut,iib]

Tags: