Manfaat Stem Cell untuk Restorasi Gigi

Prof Dr drg Nike Hendrijantini MKes SpPros(K)

Prof Dr drg Nike Hendrijantini MKes SpPros(K)
Selain digunakan dalam kecantikan, di masa depan Stem Cell juga akan berfungsi dalam restorasi gigi. Hal itu diungkapkan Prof Dr drg Nike Hendrijantini MKes SpPros(K) yang baru dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga yang ke-30 dalam bidang Ilmu Prostodensia.
Dalam risetnya yang berjudul Regenerasi Jaringan, Masa Depan Restorasi Gigi dalam Upaya Peningkatan Kualitas Kesehatan Wanita. Prof Nike mengungkapkan, jika penelitiannya ini terilhami dari lingkungan keluarganya yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan.
“Data menyebutkan orang berusia 65 tahun ke atas memiliki risiko gigi hilang sebanyak 30,6%. Hal inilah yang kemudian membuat saya ingin mempelajari masalah – masalah ini dari sisi Prostodensia,” ujar Prof Nike.
Perlu diketahui Ilmu Prostodensia berdasarkan penjelasan Prof Nike merupakan cabang ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan diagnosis, rencana perawatan, rehabilitasi, dan pemeliharaan kesehatan mulut, kenyamanan, penampilan, dan kesehatan pasien dengan cara mengganti gigi dan jaringan maksilofasial yang hilang atau terbentuk tidak sempurna dengan alat tiruan atau protesa yang kompatibel dengan tubuh.
“Layaknya cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi lainnya, Ilmu Prostodensia juga mengalami perkembangan yang pesat dengan hadirnya teknologi seperti Computer Aided Design (CAD) penggunaan teknologi nano untuk bahan material gigi palsu, serta tentunya yang menjadi bahan riset saya, penggunaan sel punca atau stem cell,” ujar guru besar kelahiran Malang itu.
Alumnus Universitas Airlangga itu menceritakan, problema dalam melakukan dental implant terutama untuk perempuan yang telah melewati masa menopause atau menderita osteoporosis adalah tidak terjadinya osseointegration. Yaitu proses menyatunya gigi palsu dengan tulang, karena densitas tulang yang jelek. Prof Nike menambahkan, problema itu dapat diatasi dengan sel punca.
“Stem cell memiliki beberapa jenis berdasarkan sumbernya, namun yang banyak dimanfaatkan adalah sel punca dari tali pusar bayi karena kandungannya yang kaya akan Mesenchymal Stem Cells,” jelasnya.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Prof Nike pada hewan percobaan yang memiliki gejala osteoporosis, dihasilkan rekayasa tali pusar bayi demi mendapatkan kandungan MSC. Kandungan sel itu kemudian diberikan pada hewan coba.
“Hasilnya hewan coba menunjukkan osseointegration ketika dipasang dental implant.
Di sini membuktikan penggunaan sel punca dapat memperbaiki tulang yang mengalami osteoporosis,” urainya.
Prof Nike menekankan, itu merupakan kemajuan dalam Ilmu Prostodensia karena dapat meningkatkan tingkat keberhasilan dental implant terhadap wanita menopause yang memiliki gejala osteoporosis.
Hingga saat ini penelitian mengenai pengaruh MSC dari tali pusar terhadap dental implant terus dilakukan FKG Unair. Termasuk, penelitian kolaborasi bersama Tohoku University di Jepang.
“Harapannya melalui kolaborasi ini akan terus berkembang, tidak hanya pada bidang penelitian, tetapi juga pendidikan dan peningkatan ilmu serta keterampilan khususnya di bidang Prostodonsia dan ilmu Kedokteran Gigi pada umumnya,” pungkasnya. [ina]

Tags: