Manfaatkan Bahan Bekas SMAM1TA Raih Emas

Tim Handmade Journaling Papercraff menunjukkan bahan dan hasil karyanya. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Tim SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo berhasil mengukir prestasi dalam ajang kompetisi tingkat internasional, World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) 2021, yang berlangsung di Yogyakarta.
Dalam kompetisi tersebut, Smamita Sidoarjo mengirimkan sembilan tim, mengikuti empat kategori lomba yaitu, kategori lingkungan, pendidikan, ilmu sosial, dan teknologi, dari delapan kategori yang dilombakan, berhasil meraih tiga medali emas dan enam medali perak. “Sembilan tim yang diikutkan lomba, masing-masing tim terdiri dari lima siswa kelas 11 dan kelas 12, baik IPS maupun dari IPA,” kata salah seorang guru pembimbing lomba, Niar Wulandari Akbari, pada Senin (20/9) kemarin.
Niar Wulandari sangat bersyukur dengan perolehan lomba saat ini. Sebagai motivasi, baik sekolah maupun siswa dalam meningkatkan ide kreatif dan menumbuhkan bakat siswa melalui ajang kompetisi.
Pihaknya akan terus mendukung siswa, dari tingkat kelas 10 hingga kelas 12, terus mampu dalam menumbuhkan bakat kreatifnya, sampai mereka berhasil, dan meraih prestasinya. “Berbagai program pendidikan telah disiapkan, untuk mendukung bakat serta prestasi siswa,” ujarnya.
Guru pembimbing lomba Smamita Sidoarjo, Istia Hajar Al Farisy mengatakan, kategori lomba yang dipilih sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan saat ini.
Ia mencontohkan, salah satu tim karya ilmiah Smamita Sidoarjo, para siswa kelas 11 ini sukses menampilkan karya di kategori lomba lingkungan. Karya yang berhasil diciptakan adalah Handmade Journaling Papercraft ini merupakan produk daur ulang kertas untuk dijadikan lembaran kertas baru lagi.
“Kita patut apresiasi. Handmade Journaling Papercraff ini bisa saja ditularkan kepada masyarakat mengurangi sampah kertasnya. Mengurainya untuk dijadikan lembaran kertas baru lagi,” paparnya.
Salah satu karya lain, dari tim Smamita yang patut diapresiasi adalah, berupa karya Edible Film from Cassava Starch as Food ini merupakan ide karya untuk mengurangi sampah plastik.
Ide kreatif yang diciptakan oleh tim ini, berbahan dasar dari daur ulang limbah ketela, difungsikan untuk menjadi wadah makanan, yang juga bisa dikonsumsi.
“Jika suatu bungkus makanan bisa dikonsumsi juga, kita bisa mengurangi sampah plastik. Jadi, ide ini cocok bagi masyarakat yang tertarik untuk memanfaarkannya,” pungkasnya. [ach]

Tags: