Manfaatkan Bekas Kayu Furniture, Jadi Nilai Ekonomi

Muhammad Holil pelaku UMKM asal Kecamatan Pujer saat menunjukkan hasil produksinya, jam dinding dari bahan kayu. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Berawal dengan memanfaatkan kayu bekas furniture agar lebih berharga, dengan menjadikannya bernilai ekonomis. Hal ini seperti yang dilakukan oleh seorang pemuda asal Desa Padasan Kecamatan Pujer Kab Bondowoso, Muhammad Holil. Yang mulai memanfaatkan peluang bisnisnya dengan membuat kayu bekas furniture menjadi hiasan dinding.
“Semuanya berawal sejak akhir tahun 2019 kemarin,” katanya saat di konfirmasi Bhirawa, Senin (4/5).
Kata dia, memiliki cara tersendiri untuk mengubah limbah kayu pohon menjadi barang kerajinan bernilai ekonomis itu. Tentu dengan ke uletan dan keseriusan untuk menekuni kerajinan tangan dari kayu tersebut hingga meraup keuntungan yang cukup.
Bahan baku kayu sendiri, kata dia, harus berupa limbah kayu yang bagus. Seperti kayu jati, kayu pinus (jati belanda) bekas palet. Sehingga hasil dari produknya pun bagus dan sempurna.
“Dari bahan baku tersebut bisa dijadikan beberapa jenis produk. Kami membeli bahan baku biasanya Rp 4 ribu sampai Rp100 ribu per batang kayu sebelum dijadikan kerajinan,” kata Holil sapaan akrabnya itu.
Dari limbah kayu tersebut, sambung dia, diproduksi menjadi, jam dinding, rak bunga dan lain sebagainya dengan harga yang variatif dari beberapa jenis kerajinannya.
“Kami menjual hasil produksi ini pun variatif, seperti jam dinding bisa seharga Rp100 sampai Rp200 ribu. Karena ini bisa dengan konsep custom, dengan desain berbagai macam logo, atau club bola andalan, gambar seperti cartoon dan tulisan nama. Sesuai penanan konsumen,” imbuhnya.
Usahanya tersebut masih dijalankan di rumahnya sendiri. Dan belum memiliki galeri khusus untuk memajangkan karyanya, namun dia mulai sibuk membuat jam berdasarkan pesanan konsumen. Dari hasil produksi yang baru di gelutinya itu, ia mengaku, menjual hingga kota tetangga.
Dia pun mengaku, Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) yang baru digeluti itu belum tersentuh bantuan dari pemerintah. Ia pun berharap kepada Pemerintah Bondowoso agar supaya memperhatikan usahanya agar lebih berkembang.
“Kami minta kepada pemerintah supaya memperhatikan usaha ini. Untuk kemudian agar kami bisa mengembangkannya,” urainya.
Terutamanya dalam hal ini adalah Dinas Koperindag setempat. Supaya memberikan bantuan terkiat usaha yang ditekuni, seperti alat-alat produksi yang dibutuhkannya.
Saat ditanya dampak virus corona atau covid-19, ia mengaku belum signifikan. Masih normal-normal saja. Akan tetapi, untuk pesanan dari luar kota pun menurun karena mungkin situasi seperti saat ini. Dari itu, ia juga berharap agar pandemi covid-19 cepat usai agar perekonomian berjalan lancar.
“Mudah-mudahan pandemi Corona ini cepat selesai, dan tentu berharap kepada Allah, agar supaya wabah Covid-19 lekas di angkat dari Bumi ini,” pungkasnya. [san]

Tags: