Manfaatkan Budaya Lokal

Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si

Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si
Dalam membesarkan sebuah merk tidak harus menggunakan bahasa tren yang keren, bahasa gaul maupun bahasa luar negeri yang lagi ngetop. Tetapi dengan memanfaatkan bahasa Jawa, kearifan budaya jawa asli pun bisa mem-branding sebuah lembaga, bila dilakukan dengan bagus dan benar serta serius dalam menjalankannya.
Itulah ungkapan Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Sidoarjo Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si dalam membranding sekolahnya, yang kini sudah mengembangkan kearifan budaya lokal bertahun-tahun, dan sekarang hasilnya sudah sering tampil dalam berbagaimacam event kegiatan pemerintahan, baik Sidoarjo, Provinsi Jatim hingga keluar negeri.
Putri kelahiran Sidoarjo 5 Maret 1990 ini mengaku, dalam membesarkan nama sekolah yang ia kelola dengan menggunakan budaya loka jawa adalah bisa dilihat dari kegiatan ekstrakurikulernya, ada 11 ekstra yang semuanya berbudaya lokal jawa, diantaranya Samroh, Paduan Suara, Kolintang, Banjari, Tari, Karawitan dan Tetembangan, Campursari, Ketoprak, Angklung.
“Yang terbaru adalah ketoprak, semengara untuk Campursari dan tetembangan sudah rutin mengisi atau tampil di TVRI Surabaya,” jelas Alumni FMIPA UB Malang ini. Walaupun sekolahnya IPA ternyata ia mengaku sangat mencintai budaya jawa. Pernah menjadi tim Kulintang saat menjadi guru, pernah menjadi mewakili lomba Kulintang tingkat nasional.
“Dulu waktu kuliah juga pernah menjadi penyiar radio. Pokoknya tidak jauh dari dunia seni,” kata putri yang lagi menyelesaikan studi Pendidikan Sains Pascasarjana Unesa ini, saat ditemui kemarin.(28/5).
Berkat dorongan dan motivasinya yang cukup tinggi terhadap kesenian, di sekolah yang dipimpinnya SMP PGRI 1 Buduran, Sidoarjo telah berhasil mencipatkan empat karya seni yang luar biasa, yakni Karya Seni Batik ‘Bunga Padi’, Tari (Sendratari) ‘Jayandaru’, Tari (Sendratari) ‘Topeng Nyadran’, Tari (Sendratari) ‘Kupang Renteng’. “Keempat karya siswa sekolah itu sudah tampil di berbagaimacam event. Bahkan sudah sampai di sekolah-sekolah perintahan Malaysia,” katanya.
Manfaat seni serta dampaknya kepada para siswa, menurutnya adalah tentu saja melestarikan budaya lokal. Para siswa mampu mengembangkan bakat-bakat yang sesuai dengan yang dimiliki. “Yang lebih penting, siswa bisa berkomunikasi dengan tim seninya/kemampuan sosial meningkat, juga sangat meningkatkan kreativitas dan percaya diri. Itu semua bisa menjadikan efek branding sekolah,’ jelasnya.
Untuk kondisi sekarang ini, banyak siswa yang terpengaruh kuat dengan adanya HP/Gadget, ternyata seni juga bisa merubah watak mereka yang terbiasa main HP/Gadget. Ia mempunyai resep kalau siswanya di sekolah harus dibuat nyaman dengan esktra seninya.
“Lagu-lagunya harus tren sesuai kondisi ‘pasar’ tentu yang lagi disukai anak-anak remaja. Dengan lagu yang dimainkan lama-lama akan menjadi enjoy dengan kegiatan seninya,” ungkap Indrajayanti.
Diakhir obrolan, guru IPA ini juga mengatakan kalau HP/Gadget itu bisa digunakan sebagai alat latihan, misalnya mencari referensi lagu, tembang, aplikasi alat musik yang bisa digunakan latihan di rumah masing-masing. “Dengan memanfaatkan budaya lokal, ternyata juga bisa membranding sebuah lembaga sekolah menjadi bagus,” pungkasnya. [ach]

Rate this article!
Manfaatkan Budaya Lokal,5 / 5 ( 1votes )
Tags: