Manfaatkan Medsos, Branding Produk Jamu Rumahan

Branding jamu tradisional si Uti, mahasiswa KKN Ubhara pasarkan produk lewat media sosial.

Gresik, Bhirawa
Pemasaran digital jadi salah satu strategi dalam menggaet pembeli. Bahkan, kini hampir semua produk mulai makanan, minuman dan pakaian memanfaatkan media digital sebagai media mengenalkan produk yang dijual di masyarakat luas.
Maka pada KKN Tim 31 Universitas Bhayangkara (Ubhara) di Desa Kesamben Wetan Driyorejo membuat branding produk rumahan jamu untuk meningkatkan hasil penjualan jamu tradisional.
Menurut Ketua KKN 31, Dwiarya Jatmika, maka mulai dari usaha Bu Suparti yang jualan jamu dengan berjualan keliling tapi minim pembeli, akhirnya kami membuat branding Jamu Si Uti dengan memasarkan melalui media digital. Dalam pemasaran ini bersama timnya juga membranding logo terbaru untuk dipasarkan melalui sosial media Istagram dan Facebook, Lazada hingga Shoppe.
“Pemasarannya diobjekkan di Medsos. Karena Bu Suparti juga kadang jualan keliling dan kadang menerima pesanan juga maka kami mencoba membikin Medsos untuk menambah penjualan dan kita juga membuat promosi video untuk produk jamu itu,” jabarnya mahasiswa Administrasi Publik Semester 5 ini.
Lebih lanjut, Dwi juga mengajari mengajari Bu Suparti dalam menggunakan gatget. Sebab, selama ini Suparti belum pernah menggunakan smartphone. ”Kami berharap baik Bu Suparti maupun anak-anaknya bisa membantu menjalankan usahana jamu ini secara online,” imbuh mahasiswa KKN Bimbingan Ika Kharismawati ini.
Sementara itu, Bu Suparti menyambut baik pemasaran yang digagas mahasiswa Ubhara ini untuk mengembangkan usaha jamu tradisionalnya. Ia mengungkapkan sejak tahun 2013 pihaknya menjual jamu tradisonal diantaranya sinom, beras kencur, temu lawak, kudu laos, dan siri kunci.
“Untuk jualan ini saya sendiri keliling kampung, dan bila ada kegiatan ibu – ibu PKK, serta di balai desa. Saya bersyukur bisa dibuatkan media pemasaran secara online,” kata dia. [ina.eri]

Tags: