Manfaatkan Teknologi, Pemilihan Ketua OSIS Berbasis Digital

Siswa SMA Negeri 2 Bondowoso saat memberikan hak suaranya. [ihsan]

Inovasi SMA Negeri 2 Bondowoso
Bondowoso, Bhirawa
SMA Negeri 2 (Smada) Bondowoso menggelar Pesta Demokrasi (Pesdem) pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekokolah (OSIS), Kamis (3/10) pagi. Pemilihan yang diselenggarakan Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) ini dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi –yang dinilai memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan menggunakan kertas surat suara-yakni dengan menggunakan aplikasi e-Voting SMADA.
Kepala Sekolah SMA Negeri II Bondowoso, Muhammad Subeki, menerangkan, bahwa inovasi tersebut merupakan upaya sekolah dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Ia pun menjelaskan, aplikasi e-voting merupakan karya hasil pengembangan siswa dengan guru Teknologi Informasi dan Komunikasi. Penggunaan sistem e-voting merupakan pertama kalinya diterapkan di SMADA, bahkan mungkin baru satu-satunya di Bondowoso.
“Ide itu dari murid yang dikemudian dibantu oleh guru. Kredibilitas e-voting lebih akurat daripada menggunakan acara konvensional,” terangnya. Nantinya kata dia, akan muncul ketua OSIS, atau calon pemimpin masa depan yang lebih mempunyai kredibilitas yang tinggi, sehingga nanti menjadi contoh untuk teman-temannya yang lain.
“Tentu nanti hasilnya, siapapun yang terpilih harus bisa diterima oleh semua pihak. Baik yang kalah maupun yang menang. Itulah hakikat demokrasi itu sendiri,” katanya.
Ada dua Paslon serta 1.200 pemilih, dalam pesta demokrasi Pemilihan OSIS SMADA Bondowoso Tahun 2019 ini. Dipastikan Pesdem dengan penggunaan e-Voting, menjamin asas Luber dan Jurdil.
Pantauan di lokasi, panitia Pesdem menyiapkan 5 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang di tempatkan pada masing-masing lab komputer. Dalam satu TPS disediakan 12 unit komputer sebagai media untuk memilih. Ada 1200 pemilih yang meliputi siswa, dewan guru hingga warga sekolah seperti staf hingga ibu kantin
Sementara itu Ketua MPK SMADA, Kania Venisa Rahim menjelaskan, penggunaan aplikasi ini diinisiasi oleh pihak penyelenggara. Tercatat, tahun ini merupakan pertama kalinya. Karena tahun sebelumnya masih konvensional.
“Sementara pembuatan aplikasi ini, dibantu oleh guru, yang memang memilik keahliah di bidang IT,” katanya.
Menurutnya, penggunaan aplikasi e-Voting ini, kerena memang SMA 2 memiliki kemampuan untuk membuat aplikasi tersebut, termasuk SDM-nya juga mumpuni. Penggunaan e-Voting ini mempunyai banyak keunggulan. Selain untuk mempermudah, juga untuk menghemat waktu, hemat pembiayaan. Serta bisa mengurangi penggunaan kertas.
“Nanti juga ada quick count, untuk memberikan sedikit bocoran sementara hasil pemilihan, saat istirahat. Namun untuk hasil sepenuhnya tentu tetap dirahasiakan. Agar lebih greget,” katanya. [mb11]

Tags: