Manfaatkan Teknologi, Usaha di Surabaya Ini Justru Menambah Karyawan

Ratno Sanjoko, seorang social sellers di Surabaya memanfaatkan teknologi untuk menggerakkan perekonomian kotanya dan malah merekrut lebih banyak karyawan.

Surabaya, Bhirawa
Dalam masa penuh tantangan ini, pelaku usaha harus beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi lewat strategi baru, terutama para UMKM yang memiliki peran sebagai garda terdepan perekonomian nasional. Adapun strategi tersebut, seperti yang dilakukan oleh para social sellers di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan yang memanfaatkan teknologi untuk menggerakkan perekonomian kotanya.
Di tengah sepinya kota Surabaya akibat dari kebijakan pemerintah agar masyarakat melakukan kegiatan di rumah, nampak ada kesibukan kecil di apotek E-Medika, sebuah apotek yang berlokasi di Surabaya Barat. Sejak COVID-19 mewabah, dalam kesehariannya di apotek yang telah berdiri sejak 2012 ini terlihat banyak mitra pengiriman GrabExpress yang datang ke apotek tersebut dan pergi dengan membawa paket barang yang berisi obat dan alat kesehatan yang akan diantarkan ke pelanggan.
Pemilik apotek E-Medika, Ratno Sanjoko mengaku selama pandemi COVID-19 beberapa usahanya yang lain menjadi lesu bahkan harus menutup sementara beberapa usahanya yang bergerak di bidang jasa. “Memang selama pandemi ini beberapa usaha saya harus saya tutup sementara, tapi hal tersebut tidak mematahkan semangat saya. Karena saya yakin di balik ini pasti ada yang bisa kita petik. Para karyawan saya perbantukan di apotek,” terangnya, Senin (20/4).
Ratno menambahkan selama pandemi ini, gerai apotek yang ia miliki mengalami kenaikan sebanyak 60 persen karena banyak masyarakat yang mulai sadar akan kesehatan dan kebersihan diri mereka. Ratno juga melihat adanya kenaikan pesanan pelanggan secara online melalui GrabExpress dimana ia sangat terbantu dengan fitur Nalangin yang dimiliki oleh GrabExpress. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk meminta mitra pengantaran GrabExpress untuk membeli barang dengan nominal maksimal Rp200.000.
Setelah barang diantar, pelanggan dapat mengganti uang mitra pengemudi secara tunai atau melalui OVO. Bahkan di masa pandemi COVID-19 ini, terjadi peningkatan tajam pada pembelian suplemen, masker, vitamin dan hand sanitizer, terutama pembelian melalui daring.
“Biasanya pesanan melalui GrabExpress cuma tiga kali sehari, tetapi sekarang jadi bisa hampir setiap jam. Banyak pelanggan yang tidak mau keluar rumah untuk membeli barang-barang, obat atau vitamin sehingga banyak yang menggunakan GrabExpress untuk membeli dan mengirim,” ujar Ratno.
Saat banyak usaha kecil mengurangi pegawainya, Ratno justru menambah tenaga kerja lepas di apoteknya karena pegawai yang ada lumayan kewalahan dalam mengurusi pesanan yang masuk. Ratno merasa senang dan bersyukur bahwa ia masih bisa mempekerjakan karyawannya selama pandemi ini walaupun sekarang merupakan masa yang cukup sulit untuk para UKM.
“Saya punya pendirian bahwa sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi orang banyak dimana salah satunya saya wujudkan dengan menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang sekitar saya,” jelas Ratno.
Selain GrabExpress Nalangin, Ratno mengaku juga terbantu dengan fitur GrabExpress lainnya, termasuk, layanan GrabExpress Car yang akan mengalokasikan armada GrabCar untuk mengirimkan barang. Pelanggan dapat mengirimkan barang hingga 150kg dan juga dilindungi oleh asuransi.
Kirim ke banyak tujuan dan banyak pemesanan sekaligus, dimana Ratno bisa mengirimkan hingga ke lima alamat dalam satu pesanan dan memesan hingga 10 mitra pengemudi dalam waktu yang bersamaan. Fitur ini menurutnya membantunya untuk dapat menghemat waktu dan mengirimkan pesanan dengan lebih cepat. [riq]

Tags: