Mangkrak 5 Tahun, Pasar BTO Kepuh Kiriman Sidoarjo Dilanjutkan

Pasar ini sudah seperti barang rongsokan.

Sidoarjo, Bhirawa
Setelah sekitar lima tahun mangkrak Pasar BTO Kepuhkiriman di jalan utama Wadungasri – Pondok Tjandra ini akhirnya disepakati Disperindag Sidoarjo, pembangunannya dilanjutkan kembali oleh kontraktor, yakni PT PAS yang sempat kabur.
Pasar Kepuhkiriman Plaza (PKP), Kec Waru, yang peletakkan batu pertamanya dilakukan Bupati Saiful Ilah, tahun 2012 dibiayai sendiri oleh PT PAS dengan pola BTO (Build Transfer Operation). PT PAS memenangkan lelang pembangunan pasar Kepuh Kiriman dan Tulangan. PKB dikerjakan dulu dengan biaya Rp9 miliar dengan bangunan tiga lantai. Pasar Tulangan karena saat itu masih resisten dengan pedagang, ditunda lama.
Untuk pembangunan PKP, pihak PT PAS mengajukan permohonan untuk membangun lima lantai. Saat itu PAS sudah melakukan penarikan uang muka kepada calon pedagang.
Baru sampai tahap konstruksi lantai dua, PAS tidak melanjutkan pembangunannya. Padahal sesuai perjanjian seharusnya proyek itu diselesaikan 18 bulan. Proyek mangkrak dan PAS tidak ada jejaknya lagi, setelah sekian lama akhirnya PT PAS muncul kembali dengan manajemen berbeda.
Kadis Perindag, Fenny Apridawati, di depan anggota Komisi B, Jumat, membenarkan, proyek itu akan dilanjutkan kembali tahun ini oleh persero yang sama yakni PT PAS. Tetapi manajemen seluruhnya berbeda, sudah ada kesepakatan take over antara manajemen lama dan baru. Nama perseronya sama tapi orang-orangnya beda.
Baginya proyek pembangunan PKP ini menjadi pekerjaan rumah berat, namun akhirnya ada titik terang untuk melanjutkan kembali. Pemkab sudah melalui prosedur benar untuk meneruskan proyek ini melalui kajian dan aprasial. ”Mimpi apa saya dijadikan Kadisperindag, nggak pingin blas,” ucapnya sewot.
Anggota Komisi B, Khulaim Junaedi, meminta pengelola PT PAS yang lama tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ada tanggungjawab hukum yang harus diselesaikan, karena sudah memungut uang muka pembayaran stand kepada calon pembeli.
”Berapa sebenarnya uang yang dipungut, PT PAS ini sudah memungut uang calon pedagang, dan ada hutang yang belum diselesaikan dengan pihak bank untuk biaya investasi, bagaimana tanggungjawabnya ini,” tanyanya.
Syafii, salah satu pedagang yang sudah setor uang juga mempertanyakan, banyak teman pedagang lain mengeluh tentang uang muka yang sudah disetorkan. Mestinya kalau mau minta uang muka harus sosialisasi dulu, tapi ini tidak. PT PAS banyak melakukan tarikan angsuran yang tidak lazim. Apakah pengelola baru PT PAS berani mempertanggungjawabkan semuanya.
Hadi Subiyanto, anggota komisi B, penyelesaian proyek ini akan sangat lama dan kasihan para pedagang yang sudah lama menunggu tanpa kepastian. [hds]

Tags: