Bibid Samad Riyanto
Banyuwangi, Bhirawa
Bekas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibid Samad Riyanto, mengatakan masyarakat perlu berperan aktif mencegah korupsi. Menurut dia, keterlibatan aktif masyarakat bisa menutup celah untuk korupsi di segala sendi. “Saya mengajak masyarakat untuk care terhadap korupsi, tidak korupsi. Kemudian kita berani mengatakan ‘tidak untuk korupsi’,” kata Bibid di Banyuwangi, Senin (30/3).
Ia mengatakan, cara mencegah sikap koruptif terdiri atas monitoring, menyampaikan hasil monitoring, dan menanyakan langkah-langkah hukum terkait kasus korupsi. Selain itu, kata Bibid, ada dua hal yang perlu dikaji berdasarkan hasil riset yakni kerawanan korupsi dan potensi masalah penyebab korupsi. “Kerawanan korupsi ditangani preventif. Masalah penyebab korupsi kita tangani dengan preventif action. Menangani masalah pada hulu,” ujarnya.
Pihaknya telah mengusulkan perbaikan sistem seperti remunerasi gaji pegawai, pengawasan diperketat, rekonstruksi moral penyelenggara negara, dan menggencarkan budaya taat aturan. “Kalau ada perbuatan korupsi silahkan melaporkan. Tapi perbuatan konkretnya apa? Apakah melawan hukum atau menyalahgunakan wewenang? Dan ada tidak bukti pendukungnya. Tanpa itu, penegak hukum manapun tidak menindaklanjuti,” ia berpesan.
Bibid juga berharap para koruptor tidak diberikan remisi karena tidak sejalan dengan semangat reformasi 1998. “Saya tidak setuju koruptor diberikan remisi. Silahkan Anda tulis menolak atau apa. Korupsi itu ekstra ordinary crime sehingga hukumannya juga harus bersifat luar biasa,” ujar dia. [nan]
