Mantan Pecandu Narkoba Ramaikan Upacara Kemerdekaan

5-mantan pecandu-ali-2Sidoarjo, Bhirawa
Meski mereka mantan pecandu Narkoba, tapi masih punya jiwa patriotisme yang tinggi. Sekitar 150  mantan pecandu Narkoba yang dikoordinir BNNK Prov Jatim, BNNK Sidoarjo dan BNNK Gresik, telah mengikuti upacara Proklamasi Kemerdekaan RI ke 69, Minggu (17/8) kemarin, di
Halaman Kantor BNNK Sidoarjo,  Jl Taman Pinang Indah, Sidoarjo.
Menurut Kepala BNNK Prov Jatim, Brigjen Pol Iwan Ibrahim, tujuan mengikutsertakan mereka dalam upacara sakral ini, karena ingin mengugah hatinya, agar mempunyai jiwa patriotisme.
Menurut Iwan, mengikutsertakan mereka dalam kegiatan upacara Proklamasi Kemerdekaan ini juga sebagai salah satu cara merehabilitasi jiwa mereka yang terbilang dalam kondisi sakit. Mereka akan direhabiltasi dengan berbagai cara karena masa depan mereka masih panjang.
”Agar kalau mereka sembuh maka pada masa mendatang bisa bahagia,” kata Iwan.
Iwan juga menjelaskan, dipilihnya Kantor BNNK Sidoarjo sebagai tempat upacara Proklamasi Kemerdekaan RI diikuti sejumlah BNNK di Kantor BNNK di Jatim, karena kondisinya dianggap lebih pas dan representatif.
Sementara Kepala BNNK Sidoarjo, AKBP Suprianto juga mengatakan, dalam upacara proklamasi kemerdekaan ini, pihaknya mengikutkan sebanyak 20 mantan pecandu narkoba.
Selama ini mereka termasuk dalam mantan pecandu yang melakukan izin lapor pada BNNK Sidoarjo.
Sementara tentang keberadaan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) di Sidoarjo bagi
pecandu Narkoba untuk direhablitasi, telah berjalan sebesar 50% . Rata-rata mereka lebih senang direhabilitasi dengan cara sosial. Karena pertimbangan lebih dekat dengan kediaman rumah mereka. Program berjalan sebesar 50%, karena dalam masyarakat untuk melaporkan kalau dirinya sebagai seorang pecandu dianggap masih tabu dan ada rasa takut.
Sedangkan kondisi di Kab Gresik, menurut Kepala BNNK Gresik, AKBP Sudiono, dalam kegiatan upacara prokalamasi kemerdekaan RI, pihaknya membawa sekitar 50 personel mantan pecandu Narkoba. Tentang perkembangan IPWL di Gresik, berjalan sekitar 50%. Untuk merehab mereka tergantung keinginan diri sendiri. Apa rehabilitasi medis atau rehabilitasi sosial.
”Untuk merehab mantan pecandu tak bisa sekaligus, sebab mereka ada perasaan takut dan tabu. Sehingga untuk menggerakkan hati mereka untuk bersedia direhab, terus dilakukan sosialisasi,” kata Sudiono.
Tentang kondisi di Kab Malang, disampaikan Kepala BNNK Malang, AKBP Basuki Effendi,  untuk menggiatkan kegiatan IPWL di Malang, digerakkan dengan membentuk volunter-volunter pada tiap 33 kecamatan. Mereka terdiri dari Babinsa Koramil, Pol PP dan pegawai kecamatan.
Hasilnya, telah ada tujuh pecandu melapor yang telah direhab di Puskesmas Sumber Pucung,  juga ada satu warga yang direhabilitasi medis di Batu. Selain direhabilitasi medis juga direhab secara sosial. Keduanya berjalan bersama-sama.
Basuki sangat mengapresiasi dengan ikutkannya pecandu Narkoba dalam Upacara Proklamasi Kemerdekaan RI ini. Sebab bisa menggugah jiwa patrotisme mereka, sehingga tak sampai menganggap mereka sebagai penjahat tapi justru mengorangkan mereka. [ali]

Keterangan Foto : Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, menyerahkan SK Remisi pada beberapa narapidana, dalam upacara Proklamasi Kemerdekaan RI, di Alun-alun Sidoarjo ).

Tags: