Marak Hate Speech, Mahasiswa Ubhara Datangi Polda Jatim

Mahasiswa Komunikasi Universitas Bhayangkara (Ubhara), Surabaya didampingi dosen pendamping saat melakukan kuliah lapangan di Biro Humas Polda Jatim, Jumat (2/6) kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Maraknya kasus yang bermula dari ujaran kebencian (hate speech) di media sosial, menarik perhatian mahasiswa komunikasi Universitas Bhayangkara (Ubhara), Surabaya.
Dengan ditemani dosen pendamping Ita Nurlita dan Kaprodi Komunikasi Ubhara Rr Fitria Widiyani R,S.Sos MSi, mahasiswa komunikasi yang sedang menempuh mata kuliah kehumasan mendatangi Biro Humas Polda Jatim untuk melakukan kuliah lapangan, Jumat (2/6) kemarin.
“Kegiatan rutin kuliah lapangan sebagai salah satu bentuk pembelajaran langsung yang diberikan oleh pakar kehumasan,” Ita Nurlita.
Menurut Ita, kedatangannya ke Polda Jatim, berangkat dari keprihatinan yang mendalam  tentang fenomena ujaran kebencian (hate speech) sebagai salah satu dampak buruk dari perkembangan teknologi komunikasi.
“Sebagai mahasiswa yang kelak bisa jadi akan jadi pelaku kehumasan, tentu harus tahu seluk beluk tentang hate speech dan penanganannya bila dikaitkan dengan hukum,” jelas Ita.
Sementara itu Kasubid Penmas Polda Jatim AKBP Eko Hengky Prayitno di hadapan para mahasiswa Ubhara mengingatkan tentang fenomena respon masyarakat yang beragam menanggapi status orang lain, untuk itu diperlukan bijak berkomentar.
“Hindari komentar yang berbau SARA, atau sekiranya akan menyinggung orang lain dan smakin menambah masalah. sebaiknya menghindari komentar yg sprti itu,” pesan Hengky Prayitno.
Lebih lanjut menurut Hengky Prayitno, kecanggihan teknologi komunikasi seharusnya membuat hidup lebih mudah, bukan malah membuat hidup menjadi banyak masalah karena tidak  bijak dalam menggunakan media.
Sementara menanggapi maraknya hoax yg berkembang saat ini, Hengky meminta mahasiswa  untuk menahan diri sehingga tidak mudah memercayai apalagi me-repost pesan yang belum tentu kebenarannya.
Kaprodi Komunikasi Ubhara Rr Fitria Widiyani R yang ikut mendampingi ikut kegiatan kuliah lapangan tersebut berpesan kepada masasiswa sebaiknya mengupload karya positif saja sebanyak banyaknya supaya menjadi inspirasi bagi orang lain, dan tidak perlu meng-upload status negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Sebagai mahasiswa komunikasi seharusnya lebih memiliki kepekaan dan bijak dalam menggunakan teknologi komunikasi,” tutur Fitria berpesan. [why]

Tags: