Marak Kasus Kenakalan Anak, DPRD Minta Tingkatkan Komunikasi

Rapat kerja Komisi C DPRD Kota Kediri bersama sejumlah satuan kerja.

Kota Kediri, Bhirawa
Belakangan ini kasus kenakalan anak di Kota Kediri sering terjadi. Mulai dari pelajar bolos, pelajar simpan video mesum, hingga penganiayaan pelajar yang masih duduk di bangku SD. Menyikapi masalah tersebut kalangan DPRD Kota Kediri langsung mengambil sikap. Anggota Komisi C DPRD Kota Kediri langsung menggelar hearing dengan sejumlah satuan kerja, Kamis (1/2).
Mulai dari Dinas Pendidikan, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Kediri diundang dalam hearing tersebut.
Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Reza Darmawan mengatakan hearing dilakukan untuk mengetahui sejauh mana sinergi antara dinas terkait tentang pengawasan anak di lingkungan sekolah. Pihaknya ingin dari hasil rapat ini nantinya ke depan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembahasan Perda maupun Perwali Kota Kediri. “Saat ini rapat kita lakukan yang pertama. Hasilnya, ternyata memang sinergi selama ini yang kita minta di setiap dinas hingga lembaga masih kurang komunikasinya,” ujarnya usai hearing beberapa waktu lalu.
Reza menambahkan, pihaknya akan mengajak dinas terkait untuk melakukan rapat kedua. Dalam hearing kedua itu nantinya seluruh dinas terkait akan diminta mengumpulkan sejumlah arsip alasan dan cara dalam menangani kenakalan pelajar di Kota Kediri. “Dari data ini nantinya akan kita sinkronkan, sehingga dapat kita masukkan dalam pembahasan Perda dan Perwali yang saat ini masih dalam progres ke depan,” imbuhnya.
Lanjut Reza, saat ini kalangan DPRD lebih menitikberatkan pada komunikasi antara stake holder dan sekolah. Ia mengaku dalam menekan kenakalan pelajar di Kota Kediri, sekolah harus lebih meningkatkan program parenting di lingkungan sekolah, baik bagi guru maupun orangtua siswa. “Peningkatan parenting harus lebih luas lagi dan untuk pendidik harus dapat mengenal siswa lebih dalam. Bahkan jika diperlukan penambahan guru Bimbingan Konseling (BK) juga tidak masalah nanti juga akan kita munculkan saat pembahasan ke depan,” jelas pria yang juga politisi PAN Kota Kediri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengaku dalam hearing tersebut banyak masukan dan langkah untuk mengurangi kenakalan pelajar. Salah satunya dalam meningkatkan tata tertib sekolah. “Untuk mengurangi kenakalan pelajar dapat kita lakukan mulai dari orangtua hingga guru pendidik. Sebab tanggung jawab anak tidak hanya dari sekolah, tetapi juga orangtua. Bahkan dari pihak eksternal seperti Satgas PPA juga ikut andil dalam mengantisipasi terjadinya kenakalan anak,” bebernya.
Menurutnya, program parenting bagi orangtua siswa memang perlu ditingkatkan. Mengingat tanggung jawab kenakalan pelajar tidak hanya pada sekolah. “Kendalanya saat ini masalah sinkronisasi antara orangtua, sekolah dan masyarakat. Semua pihak ini harus bersama-sama menjaga anak agar tidak ada hal negatif,” tandasnya. [van,adv]

Tags: