Maraknya Tanah Longsor di Kota Batu Mulai Diikuti Angin Kencang

Hujan yang disertai angin kencang telah merusakkan atap rumah milik Tari yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Sabtu (30/1).

Kota Batu,Bhirawa
Intensitas hujan yang tinggi telah membuat Kota Batu sering dilanda tanah longsor. Namun kini kewaspadaan warga harus lebih ditingkatkan karena tak jarang hujan yang turun kali ini juga disertai dengan angin kencang.

Di antaranya terjadi di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji yang telah mengakibatkan kerusakan rumah warga.

Diketahui, selama bulan Januari kemarin, tercatat lebih dari 24 kejadian tanah longsor terjadi di Kota Batu. Dan saat ini intensitas hujan yang masih tinggi mulai kerap dibarengi angin kencang. Salah satunya terpantau terjadi Dusun Krajan, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji pada Sabtu (30/1).

Kencangnya angin yang terjadi telah mengakibatkan atap rumah warga di Jl Sakura terangkat dan rusak. Selain itu, angin kencang juga mengakibatkan sebuah tiang milik Telkom dan kabel penerangan jalan umum (PJU) di Jl Cempaka Atas, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu roboh.

“Hujan disertai angin kencang menyebabkan atap genting rumah bapak Tari terangkat dan jatuh mengenai plafon hingga jebol di bagian ruang tamu. Plafon jebol berdimensi panjang 9 meter dan lebar 3 meter,” ujar Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochiim saat dikonfirmasi, Minggu (31/1).

Menyikapi hal ini, BPBD melakukan kaji cepat dan mengoordinasikan dengan pihak terkait. Saat itu juga BPBD memberikan bantuan terpal kepada Tari dan membantu pemasangannya agar rumah tetap bisa dihuni.

Sementara itu tiang Telkom dan kabel PJU yang putus, selain angin kencang juga terjadi akibat adanya tanah longsor di area tersebut dengan dimensi panjang 10 meter dengan tinggi 15 meter. Dan dalam kajian BPBD, arah angin kencang di Kota Batu saat itu mengarah ke timur dengan kecepatan 20- 40 kilometer per jam

Dalam upaya menekan potensi tanah longsor, BPBD Batu melakukan penanam tanaman vetiver di beberapa titik rawan. Di antaranya di area tebing longsor di jalan menuju Pura Luhur Giri Arjuna, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Sabtu (30/1).

Tanaman ini diharapkan mampu mencegah terjadinya tanah longsor susulan. Pasalnya kondisi tebing pasca longsor cukup memprihatinkan sekaligus mengawatirkan. Penanaman dilakukan petugas BPBD bersama TNI, Polri, Linmas, relawan, staf Kecamatan Bumiaji, serta warga setempat.

Adapun kondisi lahan yang ditanami vertiver berada di tebing yang curam. Karenanya petugas melakukan penanaman dengan cara menggunakan tali pengaman yang biasa digunakan untuk pendakian. Diharapkan dengan penanaman ini tidak terjadi kembali tanah longsor.

“Lewat penanaman Vetiver ini kita berharap tidak terjadi longsor susulan, karena kondisi tebing memang sangat rawan longsor,” ujar Rochiim. Menurutnya, tanaman Vetiver dikenal dengan nama akar wangi. Tanaman ini membentuk rumpun dengan akar yang rimbun.(nas)

Tags: