Maret, NTN Jatim Naik 0,17 persen

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jatim pada Maret 2017 naik sebesar 0,17 persen dari 118,59 pada bulan Februari 2017 menjadi 118,79 pada Maret 2017. KenaikanNTN ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan turun sebesar 0,12ersen, lebih kecil daripada penurunan indeks harga yang dibayar nelayan yaitusebesar 0,29 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Teguh Pramono  menjelaskan, sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah rajungan, ikan lemuru, ikan layur/beladang, ikan belanak, cumi-cumi, kepiting laut, ikan selar, ikan tembang, ikan kerapu, dan ikan bawal.
“Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan layang, ikan cakalang, ikan kembung, ikan tongkol, ikan swanggi, ikan kapasan/kapas-kapas, ikan kuniran, ikan kurisi/kerisi, ikan kuwe/bebara, dan ikan gulamah/gelamo/tigawaja,” katanya, Rabu (5/4).
Perkembangan NTN bulanMaret 2016 terhadap Desember 2016 (tahun kalenderDesember 2016) mengalami kenaikan sebesar2,41persen. Adapun perkembangan NTN bulanMaret 2017 terhadap Maret 2016 (year-on-year Maret 2017) mengalami kenaikan sebesar 10,39 persen.
Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada Maret 2017, terdapat tiga provinsi yang mengalamikenaikan NTN dan tiga provinsi lainnya mengalami penurunan NTN.
Kenaikan NTN terjadi di Provinsi D.I Yogyakarta sebesar 1,89persen, Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,37persen, dan ProvinsiJawaTimursebesar 0,17 persen. Adapun provinsi yang mengalami penurunan NTN adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar1,70 persen, Provinsi Banten turun sebesar 0,44 persen, dan Provinsi Jawa Barat yang mengalami penurunan sebesar 0,74 persen. [rac]

Rate this article!
Tags: