Maret-September 2019, Penduduk Miskin di Jatim Alami Penurunan

Karikatur Ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Selama periode Maret 2019 – September 2019, persentase penduduk miskin Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 0,27 poin persen, yaitu dari 10,37 persen pada Maret 2019 menjadi 10,20 persen pada September 2019.
Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jatim, Asim Saputra menyampaikan, kalau penurunan selama satu semester tersebut ditunjukkan dengan turunnya jumlah penduduk miskin sebesar 56,1 ribu jiwa yang semula berjumlah 4.112,25 ribu jiwa pada Maret 2019 menjadi 4.056,00 ribu jiwa pada September 2019.
“Namun, ditinjau secara daerah kota dan desa, selama periode Maret 2019 – September 2019 penurunan persentase penduduk miskin terjadi di perkotaan (turun 0,27 poin persen) dan di perdesaan (turun 0,07 poin persen),” katanya, Rabu (15/1).
Dikatakannya, secara umum pada periode Maret 2011 – September 2019 tingkat kemiskinan di Jatim mengalami penurunan, kecuali pada September 2013 dan Maret 2015. Peningkatan angka kemiskinan pada September 2013 dan Maret 2015, antara lain dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang terkait dengan penurunan persentase penduduk miskin selamaperiode Maret 2019 – September 2019 antara lain adalah selama periode Maret 2019 – September 2019 terjadi inflasi umum sebesar 1,04 persen.
Dijelaskan pula, selama periode Maret 2019 – September 2019 beberapa komoditi makanan mengalami perubahan indeks harga konsumen (IHK), yaitu komoditi bawang merah mengalami penurunan 24,75 persen.
Lalu, bawang putih mengalami penurunan 8,96 persen, penurunan indeks juga terjadi pada komoditi beras (-2,76 persen), telur ayam ras (-2,19), minyak goreng (-1,97 persen), daging ayam ras (-1,75 persen), dan tempe (-0,98 persen).
“Indeks upah buruh tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 1,29 persen, yaitu dari 154,02 pada Maret 2019 menjadi 156,01 pada September 2019,” katanya.
Disisi lain, Arum juga menjelaskan, pada September 2019, jenis komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan pada umumnya sama. Komoditi beras yang memberi sumbangan terbesar baik di perkotaan (24,06 persen) maupun di perdesaan (26,12 persen).
Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar ke dua kepada Garis Kemiskinan (9,69 persen di perkotaan dan 9,86 persen di perdesaan). Komoditi lainnya yang mempengaruhi Garis Kemiskinan adalah telur ayam ras, daging ayam ras, tempe, tahu, gula pasir, dan mie instan. [rac]

Tags: