Margiono Pantang Mundur Buru Jabatan Bupati Tulungagung

Margiono saat mengembalikan formulir pendaftaran sebagai cabup di Kantor DPC PKB Tulungagung, Rabu (2/8) malam.

(Di Kediri, PDIP Perpanjang Pendaftaran, Pengusaha Batubara Daftar Cawawali)
Tulungagung, Bhirawa
Ketua PWI Pusat, Margiono, menepis kabar jika dirinya bakal mundur dalam kontestasi Pilkada Serentak 2018 jika calon incumbent (petahana) mendapat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.
Ia menyatakan tidak akan mundur dari pencalonan untuk merebut jabatan Bupati Tulungagung periode 2018-2023 itu. “Maju saja susah apalagi mundur,” tandasnya seusai mengembalikan formulir pendaftaran sebagai calon bupati (cabup) di Kantor DPC PKB Tulungagung, Rabu (2/8) malam.
Menurut Margiono, dirinya tidak main-main dan serius dalam upaya merebut jabatan bupati. Apalagi, sudah melamar di partai politik dan sudah pula mengembalikan formulir pendaftarannya. Bahkan, ia menyebut sudah bertemu dengan para kiai, politisi dan tokoh masyarakat Tulungagung untuk meminta doa restu.
Selain menyatakan tidak akan mundur dari pencalonan sebagai cabup, Margiono menandaskan tidak akan mundur dari jabatan Ketua PWI Pusat selama proses pendaftaran cabup berlangsung. Dia beralasan saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 pada Juni mendatang jabatan sebagai Ketua PWI Pusat sudah berakhir. “Sebagai Ketua PWI selesai pada tahun 2018. Sudah dua periode dan masa jabatannya habis,” tandasnya.
Selanjutnya, Margiono menyatakan dalam AD/ART PWI memperbolehkan dan tidak ada larangan bagi anggotanya dalam mencalonkan sebagai kepala daerah. “Kalau menjadi ketua partai politik itu yang tidak boleh. Tetapi kalau menjadi calon bupati tidak apa-apa. Jadi bupati malah boleh,” paparnya lantas tersenyum.
Dalam menghadapi proses Pilkada Serentak 2018 di Tulungagung, Margiono pun sempat mengatakan akan mempercepat Kongres PWI agar dirinya ketika pelaksanaan pencoblosan pada 27 Juni 2018 mendatang sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua PWI Pusat.
Margiono tidak hanya melakukan pendaftaran sebagai cabup di PKB saja. Ia mendaftar di tujuh partai politik lainnya yang memiliki kursi di DPRD Tulungagung. Termasuk di antaranya, Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Golkar dan PPP.
Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Tulungagung, Achmad Syafi’i menyatakan dengan pengembalian formulir yang dilakukan Margiono, saat ini ada tiga cabup yang melakukan pendaftaran di PKB.
Selain Margiono, kedua cabup lainnya adalah Sutrisno (purnawirawan TNI) dan Ir Alfa Isnaeni (Kasatkornas Banser). “Kami masih menunggu calon-calon lainnya untuk mendaftar. PKB membuka pendaftaran cabup/cawabup sampai tanggal 15 Agustus 2017,” katanya.
Ketika ditanya kemungkinan ada lagi calon yang mendaftar di PKB, Ahmad Syafi’i menyatakan kemungkinan tersebut terbuka lebar. “Tunggu saja. Kemungkinan besar ada satu calon lain yang akan mendaftar. Soal nama, lihat saja nanti,” tukasnya membuat penasaran. (wed)
Perpanjang Pendaftaran
Sementara itu, DPC PDIP Kota Kediri memperpanjang pendaftaran bakal  calon Wali Kota dan Wawali Kota Kediri periode 2018-2023 setelah pada tahap pertama dibukanya pendaftaran hanya ada dua bakal calon yang mendaftar. Dengan dibukanya kembali pendaftaran ini pengusaha tambang asal Nganjuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil wali kota.
Ketua DPC PDIP Kota Kediri Agus Sunoto mendapatkan instruksi dari DPD untuk memperpanjang masa pendaftaran untuk menjaring bakal calon sebanyak- banyaknya. Dalam pendaftaran pada tahap ke dua ini tetap pendaftaran Bacalon Wali kota dan Wakil Wali kota.
“Tetap sama dengan pendaftaran tahap pertama, yakni calon Walikota dan wakil walikota,  dibuka hari ini hingga tanggal 5 nanti,  dan ini perintah dari DPD,  agar dapat menjaring bakal calon sebanyak mungkin,” kata Agus Sunoto pada wartawan,  Kamis (3/8).
Diterangkan Agus,  pada tahap pertama yang dibuka pendaftaran  pada tanggal 12-26 juli lalu,  hanya dua orang yang mendaftar sebagai Walikota,  dengan daftar nya mbak Rahmawati bertambah satu. “Dia mendaftarkan untuk dirinya sendiri sebagai wakil,” ujarnya.
Sementara di hari pertama perpanjangan pendaftaran ini pengusaha asal Kabupaten Nganjuk langsung mendaftarkan diri sebagai calon wakil wali kota, dia adalah Fatmawati,  dia mengaku pendaftaran ke PDIP ini sebagai bakal calon wakil wali kota. “Saya ingin ikut  berpartisipasi dalam pilwali,  ikut meramaikan dalam pilwali kota Kediri,”  kata Fatmawati yang mengaku sebagai pengusaha batu bara.
Dengan daftarnya Fatmawati,  saat ini PDIP Kota Kediri memiliki dua bakal calon walikota dan satu calon wakil wali kota. Di sisi lain saat ditanya terkait rekomendasi dari Ketua umum PDIP,  pihaknya  PDIP mengatakan rekomendasi secepatnya akan keluar setelah melalui usai tahapan pendaftaran, verifikasi dan survei dari DPD PDIP Jatim. [wed,van]

Tags: