
Drs H Choirul Anam Djabar
Drs H Choirul Anam Djabar
Ketua Jam’iyah Tilawatil Qur’an Provinsi Jatim
Seluruh umat Islam di dunia gembira menyambut bulan Ramadan 1444 H yang sudah berjalan beberapa hari ini. Di bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dari terbit matahari hingga terbenamnya matahari.
Kewajiban puasa di bulan Ramadan terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183: ‘Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang – orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa’.
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa umat Islam mendapatkan lima keistimewaan dengan datangnya bulan Ramadhan sebagaimana beliau tegaskan berikut ini. ‘Di bulan Ramadan umatku diberi lima keistimewaan yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya’.
Adapun kelima keistimewaan tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, bau mulut orang berpuasa di hadapan Allah lebih baik. ‘Bau mulut orang yang berpuasa di hadapan Allah lebih baik dari pada minyak misik/kasturi’.
Bau mulut menjadi hal yang umum terjadi saat seseorang menjalani puasa. Meski begitu, perlu disadari bahwa bau mulut litu sesungguhnya memiliki hikmah atau manfaat tertentu. Dengan bau seperti itu orang yang berpuasa akan cenderung lebih banyak diam dari pada bicara yang tidak perlu. Apalagi berkata jorok atau menggerutu , jelas hal seperti itu sangat tidak pantas keluar dari mulut orang yang berpuasa karena hanya akan mengurangi kualitas ibadah puasanya.
Kedua, diberi ampunan. Orang orang yang berpuasa semuanya dimintakan ampunan oleh para malaikat hingga mereka berbuka. Keistimewaan kedua ini, menjadi keuntungan besar bagi orang-orang yang berpuasa. Kita semua tahu bahwa malaikat adalah makhluk yang tak kenal maksiat kepada Allah sehingga doa-doanya mudah dikabulkan. Para malaikat itu dari saat imsak hingga berbuka senantiasa memintakan ampunan kepada Allah agar orang-orang berpuasa diampuni dosa-dosanya.
Ketiga, Berlomba- lomba dalam kebaikan. Di bulan ini para setan dibelenggu yang semuanya tidak bisa lepas seperti di bulan lainnya. Bulan Ramadan membuat kita semangat untuk beribadah meningkat dibandingkan dengan di bulan- bulan biasanya. Hal ini terjadi karena setan-setan dibelenggu hingga selesainya Ramadhan. Dengan dibelenggunya setan-setan di bulan Ramadhan, maka secara teori setidaknya kemaksiatan bisa ditekan serendah-rendahnya.
Keempat, Jaminan surga bagi mereka yang berpuasa di bulan Ramadan. Setiap hari di bulan Ramadhan Allah memperindah surga untuk orang-orang yang berpuasa. Kemudian Allah berfirman: “Para hamba-Ku yang melakukan puasa hampir menemukan hasil dan jerih payahnya hingga sampai kepadamu wahai surga”.
Kepada surga Allah berfirman: “Para hamba-Ku yang berpuasa hampir menemukan hasil dari jerih payahnya hingga sampai kepadamu”. Kalimat tersebut mengandung arti bahwa tak ada balasan bagi orang – orang berpuasa kecuali surga, karena ibadah puasa memang untuk Allah sehingga Allah sendiri yang akan membalasnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya”.
Kelima, Lailatul Qadar. “Dan di akhir malam bulan Ramadan Allah memberikan ampunan. Kemudian Rasulullah. ditanya apakah itu malam Lailatul Qodar? Beliau menjawab: “Bukan, hanya saja bagi orang yang beramal maka akan mendapatkan pahala ketika sudah usai mengerjakannya”.
Lailatul qadar adalah satu hal dan ampunan Allah pada setiap akhir malam di bulan Ramadhan merupakan hal lainnya. Artinya orang-orang berpuasa berhak mendapatkan ampunan sebagai imbalan ibadahnya kepada Allah. Sedangkan Lailatul qadar diberikan kepada orang-orang tertentu sesuai dengan pilihan Allah sendiri. [*]