Markplus Industry Roundtable, Bupati Trenggalek Paparkan Strategi di Masa Pandemi

Trenggalek,Bhirawa
Pariwisata dan UMKM menjadi salah satu sektor yang cukup terdampak akibat pandemi Covid-19. Namun, berdasarkan pada survei, juga banyak orang yang antusias melakukan perjalanan ketika pandemi dinyatakan selesai. Berbicara tentang hal tersebut, Markplus, Inc. menggelar webinar industry roundtable dengan tema “Surviving the Covid-19, Preparing the Post: Government Sector Perspective”, Jumat (8/5/2020).
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang turut bergabung dalam forum tersebut menyampaikan beberapa strategi yang dilakukan oleh Pemkab Trenggalek di masa pandemi. Jauh sebelum diterapkan PSBB di kota-kota besar, Kabupaten Trenggalek telah melakukan langkah-langkah antisipasi.
“Kita mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum adanya peraturan PSBB dan lain sebagainya, kita menerjemahkan instruksi Presiden, ada dua hal yang pertama mengurangi resiko penyebaran penyakit kemudian yang kedua bagaimana mengatasi dampak sosial ekonomi dan juga keamanan,” ungkapnya.
Mulai dari pembatasan jalur masuk dengan hanya menerapkan tiga akses melalui checkpoint, melakukan screening bagi setiap pendatang, hingga memberdayakan startup lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ketika diterapkan physical distancing.
“Begitu ada yang status ODP, kita berikan top up melalui ojek online lokal, aplikasi startup anak-anak lokal, sehingga masyarakat yang melakukan isolasi mandiri kemudian bisa membeli kebutuhan pokok tanpa harus keluar rumah, sehingga resiko penyebaran penyakit bisa kita tanggulangi,” tutur Bupati Nur Arifin.
Sementara itu di sektor pariwisata yang cukup terdampak, Bupati Nur Arifin sepakat dengan istilah new normal. Sehingga saat ini juga perlu mempersiapkan para pelaku di sektor pariwasata untuk menghadapi tantangan yang berbeda.
“Di era omni, kita ingin semua orang di offline sector ini harus punya keahlian baru, warung-warung tidak boleh sama lagi, orang sekarang sudah mulai ngomong masalah hygiene, berarti semua restoran kita harus dipastikan, warung-warung UMKM di sekitar kawasan wisata harus diajarkan bagaimana hygiene, karena nanti wisatawan yang akan datang tidak akan lagi sama seperti sebelumnya, tetapi memikirkan hal-hal tersebut,” harapnya.
Di sisi lain, pasca semua serba from home, menurut Bupati, yang dipikirkan setiap orang adalah kapan jalan-jalan. Tetapi dengan kondisi financial yang tidak sama, tentu daya beli akan menurun akibat pandemi, terutama kelas menengah ke bawah. Untuk itu, perlu ada titk temu antara pengusaha hotel dengan homestay agar bagaimana bisa bekerja sama sehingga dapat menawarkan harga yang terjangkau bagi wisatawan.
Selain itu, Pemkab Trenggalek juga tengah mempersiapkan strategi untuk bagaimana menarik kembali kunjungan wisatawan. Salah satunya adalah dengan membuat spoiler tentang destinasi wisata di Kabupaten Trenggalek.
“Setelah Covid ini katakanlah bisa dikendalikan atau selesai sama sekali, maka yang akan dilakukan orang pertama kali pasti leisure, pasti jalan-jalan, pasti holiday, pasti berwisata, termasuk juga nanti mensinkronkan anatara platform pariwisata dengan platform UMKM kemudian dengan event dan sebagainya,” terang Bupati. (Wek)

Tags: