Mas Purnomo Hadi: Separo Lebih PDRB Jatim Ditopang Koperasi dan UKM

Bupati Fadeli bersama Kepala Dekopin Jatim dan Kepala Diskop UKM Propinsi Jawa Timur. [Suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Kontribusi koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap PDRB di Jatim selama tahun 2017 diklaim mencapai 54,98 persen. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi UKM Propinsi Jatim Mas Purnomo Hadi pada Sarasehan Peringatan Hari Koperasi ke-71 Tahun 2018 di Pendopo Lokatantra Lamongan, Kamis (19/7).
Sarasehan itu adalah rangkaian dari Peringatan Hari Jadi Koperasi ke-71 Tahun 2018 Propinsi Jawa Timur yang dipusatkan di Kabupaten Lamongan.
Mas Purnomo Hadi berharap koperasi ke depan tidak hanya sebagai penonton. Tetapi juga pelaku ekonomi melalui koperasi yang milenial.
“Dalam sarasehan ini semua peserta berperan aktif memberikan tanggapan dan solusi sehingga didapatkan suatu rekomendasi yang memberikan kemajuan bagi koperasi. Kami akan mengawal bersama rekomendasi tersebut baik ke pemerintah daerah, pemerintah propinsi maupun pemerintah pusat,” ujarnya.
Mas Purnomo Hadi mengungkapkan dari sejumlah 31.680 koperasi di Jawa Timur, sebanyak 15 persennya, atau 4.605 berkategori tidak aktif.
Ini menurut dia menjadi PR semua pihak, untuk membina agar menjadi aktif lagi. Sedangkan UKMnya, berdasarkan sensus 2016, jumlahnya sebesar 9,57 juta unit. Baik di bidang pertanian maupun non pertanian.
“Pada tahun 2017 kontribusi koperasi, UKM di Jatim terhadap PDRB sebanyak 54,98 persen. Target kita di tahun 2018 ini yakni lebih dari itu,” tambah Mas Purnomo Hadi.
Sedangkan Bupati Lamongan Fadeli mengungkapkan bahwa di Lamongan terdapat 1.217 koperasi. Sebanyak 95 persen diantaranya sehat, dan sisanya 56 unit tidak aktif. Sementara yang sudah mempunya nomor induk koperasi sebanyak 690 unit koperasi.
Dia berharap dengan dipilihnya Kabupaten Lamongan sebagai tuan rumah Peringatan Hari Koperasi ke-71 Tahun 2018 Propinsi Jawa Timur, bisa menjadi momen bangkitnya koperasi di Jawa Timur terutama Kabupaten Lamongan.
“Pada tahun 2017 seluruh desa di Kabupaten Lamongan telah memiliki BUMDes. Saya harap ke depannya BUMDes bisa bekerjasama dengan koperasi yang ada untuk meningkatkan perekonomian desa,” ujarnya.
Nada optimis bahwa koperasi dan UKM bisa menjadi pemain di era industri digital juga disuarakan Kepala Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Jawa Timur Tri Harsono. Karena itu kedepan, koperasi harus dibangun dengan sistem modern agar tidak ketinggalan dengan pelaku ekonomi yang lain.
“Pengelolaan koperasi jangan lagi konvensional seperti dulu. Harus dikelola dengan sistem modern. Sehingga mampu menggandeng anak-anak muda agar mau bergabung dengan koperasi,” jelasnya.
Sarasehan yang mengambil tema Peran generasi muda koperasi menghadapi fenomena ekonomi milenial menuju revolusi industri 4.0 tersebut menghadirkan Direktur Badan Usaha Akademik Universitas Brawijaya Malang Gugus Irianto sebagai narasumber.
Dia banyak memaparkan peran generasi muda dalam pengembangan usaha koperasi memasuki era industri.
Sementara narasumber lain, Dosen Universitas Airlangga Surabaya Imron Mawardi, yang juga praktisi koperasi mengulas peluang dan tantangan pengembangan usaha koperasi di era MEA memasuki industri 4.0.(yit)

Tags: