Blok Cepu Berakhir, Angka Penganggur Bertambah

Pekerja dilokasi proyek banyu urip blok Cepu di Bojonegoro

Pekerja dilokasi proyek banyu urip blok Cepu di Bojonegoro

Bojonegoro, Bhirawa
Berakhirnya masa pembangunan fasilitas produksi lapangan Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro membuat banyak pekerja yang berakhir masa kontraknya. Akibatnya jumlah pengangguran di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi dan akan terus bertambah.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertransos Kabupaten Bojonegoro, Joko Santoso, Selasa (12/1) kemarin. Joko menyebutkan, hingga akhir tahun 2015 jumlah pengangguran di Bojonegoro mencapai 4.999 orang. “ Jumlah pengangguran ini mulai tahun 2008 sampai 2014 tercatat sebanyak 3.951 orang dan tahun 2015 bertambah sebanyak 1.048 orang,” jelasnya.
Lanjut, Joko Santoso, jumlah pengangguran itu belum termasuk pengangguran eks para pekerja proyek lapangan minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip Blok Cepu di Kecamatan Gayam yang telah berakhir masa pengerjaan proyek.
“ Pada Desember 2015 hingga Januari 2016 terjadi pengurangan tenaga kerja kurang lebih 2.500 sampai 3.000 orang. Kemudian, hingga akhir Maret terjadi pengurangan tenaga kerja hingga kurang lebih 7.000 orang,” ujarnya.
Menurut Joko Santoso, tingginya angka pengangguran ini bisa menjadi persoalan baru. Oleh karena itu, kata dia, Disnakertransos kini gencar mengadakan pelatihan kerja bagi 12.000 orang di seluruh wilayah kecamatan di Bojonegoro.  “ Pelatihan itu meliputi pelatihan potong rambut, salon, otomotif, sampai usaha bakso dan mie ayam,” imbuhnya.
Selain itu, kata dia, Disnakertransos juga mengadakan bursa lowongan kerja atau job fair. Job fair itu diikuti sejumlah perusahaan nasional dan regional mulai perbankan, perusahaan pembiayaan, perusahaan otomotif, dan juga perusahaan migas. Terakhir job fair diikuti oleh ribuan pelamar di gedung Serba Guna Bojonegoro beberapa waktu lalu.
Saat ini Disnakertransos juga sedang bekerja sama dengan sejumlah pertokoan modern, bank, dan sejumlah perusahaan dari luar daerah dalam hal perekrutan tenaga kerja. “Selain itu, sejumlah proyek padat karya seperti pembangunan waduk dan saluran irigasi juga dilakukan untuk menyerap tenaga kerja terutama pekerja eks proyek migas,” pungkasnya.
Sementara itu Kasi Pasar Bursa Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertransos Bojonegoro Musirun, mengatakan, jumlah pencari pekerjaan dari wilayah Kabupaten Bojonegoro setiap tahun selalu bertambah. Terutama pencari kerja yang mengantongi ijazah Sarjana S1.
“Peningkatan ini kemungkinan besar disebabkan mereka yang lulusan sekolah, langsung berupaya mencari kerja di daerah Bojonegoro. Artinya mereka belum mau merantau ke luar Bojonegoro,” ungkapnya .
Musirun menambahkan, pihaknya selalu mengupayakan untuk mengurangi angka pengangguran diBojonegoro. “ Sayangnya, di kabupaten ini belum masuk perusahaan besar yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak,” tandasnya. [bas]

Tags: