Masa Lebaran Tak Pengaruhi Penumpang Pesawat Perintis

Penumpang pesawat perintis di jalur Sumenep – Surabaya dan sebaliknya.

Sumenep, Bhirawa
Masa lebaran 1438 H/ 2017 tidak berdampak positif terhadap jumlah penumpang pesawat perintis dijalur Sumenep – Surabaya dan sebaliknya. Sejak awal puasa hingg saat ini, jumlah penumpang pesawat perintis rata-rata dalam kisaran 30-40 persen dari 15 kursi yang tersedia.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Wahyu Siswoyo mengatakan, evaluasi terhadap perkembangan penumpang pesawat perintis dijalur Sumenep – Surabaya dan sebaliknya sejak awal puasa hingga saat ini tidak ada peningkatan, bahkan tercatat stagnan yakni dalam kisaran 30-40 persen dari kursi yang tersedia.
“Belum ada lonjakan penumpang pada pesawat perintis mas, baik di rute Bandara Trunojoyo Sumenep menuju Bandara Juanda Surabaya maupun sebaliknya. Untuk hari ini saja hanya empat penumpang yang ikut dari Surabaya ke Sumenep,” kata Wahyu Siswoyo, Rabu (14/6).
Wahyu menyampaikan, karena tidak ada lonjakan penumpang di rute Sumenep – Surabaya dan sebaliknya, pengelola Bandara Trunojoyo sengaja tidak menambah jadwal penerbangan. Pasalnya, sesuai pengalaman tahun lalu memang tidak banyak warga yang memanfaatkan alat transportasi udara selama masa lebaran.
“Tapi untuk di jalur Surabaya – Bawean sudah ada penambahan jadwal penerbangan sejak awal puasa karena disana jumlah penumpang ful terus setiap pesawat berangkat. Bahkan tiket untuk penerbangan mendekati lebaran sudah ada yang terjual saat ini,” paparnya.
Kendati demikian, lanjutnya, pihaknya tetap membuka posko lebaran di Bandara Trunojoyo ini karena selain merupakan intruksi, juga untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diharapkan. “Kami tetap dirikan dua posko lebaran yakni di Bandara Trunojoyo Sumenep dan di Bandara Bawean, Gresik. Posko itu nanti kami dirikan mulai H-5 lebaran didua bandara tersebut,” ungkapnya.
Kapal perintis yang beroperasi di Bandara Trunojoyo Sumenep merupakan milik PT Airfast Indonesia. Perusahaan yang menjadi operator penerbangan perintis di jalur Sumenep-Surabaya itu mulai beroperasi sejak 21 Februari 2017. Dalam beroperasi, PT Airfast Indonesia menggunakan pesawat terbang jenis Twin Otter DHAC 300 guna melayani jalur penerbangan perintis dengan kapasitas angkut 15 penumpang.
Sedangkan fasilitas yang dimiliki Bandara Trunojoyo Sumenep ini sudah lengkap, bahkan sudah layak menjadi bandara komersial. Hanya saja masih ada obstacle yang harus diselesaikan yakni bangunan SMA PGRI yang berjarak hanya 230 meter dari unung landas pacu bandara. Landasan pacu tersebut sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter. [sul]

Tags: