Masa Pandemi Covid-19, Perajin Reyog di Kabupaten Ponorogo ”Terseok”

Heri Suwanto, Salah Satu Perajin Reyog di Ponorogo Mengatakan Bahwa Usahanya Sangat Terdampak Oleh Pandemi, Dengan Penurunan Pendapatan Mencapai Kisaran 80 persen.

Ponorogo, Bhirawa
Pandemi berdampak besar pada perajin Reyog di Ponorogo. Para perajin terseok karena menurunnya penjualan topeng Reyog dan dadak merak. Produksi terpaksa harus dihentikan dan perajin harus mencari sumber pendapatan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.

Salah satu perajin Reyog, Heri Suwanto mengatakan, pendapatan turun hingga 80%. Untuk menekan kerugian, Heri terpaksa meliburkan pegawai – pegawainya. Kerajinan titipan dari perajin – perajin lain juga terpaksa ditolaknya.

“Tak banyak yang bisa kami lakukan, ruginya luar biasa. Pandemi sangat berdampak pada kami. Saya terpaksa meliburkan 5 pegawai tetap. Selain itu saya berhenti mengambil produk kesenian dari 43 perajin rumahan. Solusi dari pemerintah belum ada, jadi saya beralih jadi petani saja, supaya dapur tetap ngebul. Perajin lain juga begitu,” ujar Heri.

Sementara, Kepala Dinas Perdagkum Ponorogo menjelaskan pihaknya sudah mengusahakan bantuan pada pelaku UMKM, termasuk para perajin. Sosialisasi sudah dilakukan secara masif melalui desa, kelompok, ataupun media.

“Untuk perajin Reyog, sudah kami fasilitasi dan kami dampingi. Mereka juga kami usulkan untuk menerima BPUM. Memang belum semua tercover karena ini merupakan program Pemerintah Pusat, di sini kami sebagai pengusul,” terang Addin Andana Warih, Kadin Perdagkum Ponorogo. (yan)

Tags: