Masa Pandemi, Pemkab Ponorogo Tetap Bertekad Berantas Kekumuhan

Warga Surodikraman Menyambut Hangat Dilakukannya Program KOTAKU, Dengan Harapan Dapat Meningkatkan Kebersihan Lingkungan Kelurahan

Ponorogo, Bhirawa
Meskipun dalam masa pandemi Virus Corona atau Covid 19 dan masih membiasakan tatanan baru, Pemkab tetap bertekad menghilangkan kekumuhan di Ponorogo. Upaya terus dilakukan, salah satunya melalui Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). Bertempat di Kelurahan Surodikraman, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni me-launching dan melakukan peletakan batu pertama untuk penerima Program KOTAKU, Rabu (22/7) kemarin.

Program KOTAKU merupakan program dari Kementerian PU. Di Ponorogo sendiri, program sudah beberapa kelurahan yang menerima program. Pemkab sendiri mencanangkan KOTAKU mandiri versi Ponorogo. Hanya saja, program mandiri ini dibatalkan karena beberapa hal, seperti munculnya pandemi Covid 19 dan adanya Pilkada 2020.

”Kita sebenarnya mau membuat KOTAKU versi APBD, sayangnya program dengan anggaran Rp3 miliar itu kami batalkan. Tapi kami berhasil mendapatkan KOTAKU dari Kementerian PU sebesar Rp6 miliar. Dana ini dialokasikan untuk enam kelurahan, jadi masing – masing mendapat Rp1 miliar,” jelas Bupati Ipong.

Bupati Ponorogo Melakukan Peletakan Batu Pertama Dalam Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) di Kelurahan Surodikraman, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Rabu (22/07/2020)

Bupati Ipog juga juga menjelaskan, karena usaha anggota Komisi V DPR RI Sri Wahyuni yang terus memperjuangkan agar Ponorogo masuk dalam Program KOTAKU. Jadi semua ada hikmahnya, sebab dibatalkan yang Rp3 miliar, tetapi malah mendapat Rp6 miliar.

Enam kelurahan penerima Program KOTAKU yaitu Kelurahan Surodikraman, Patihan Wetan, Kadipaten, Setono, Purbosuman, dan Kertosari. Anggaran KOTAKU akan sepenuhnya dikelola oleh masyarakat, yaitu melalui BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat). Bupati Ipong berharap warga ikut pro aktif dalam program ini, karena program ini memberikan manfaat yang besar.

Upaya Pemkab dalam menjaga kebersihan lingkungan pantas diapresiasi, karena ini berpengaruh pada kesehatan masyarakat dan keindahan Ponorogo. Walaupun di tengah pandemi, program – program yang terkait kebersihan lingkungan harus tetap diperhatikan dan dilakukan. [yan.adv]

Tags: