Masa Panen Tembakau, Baru Tiga Perusahaan Beli Tembakau Petani

Seorang petani tembakau di wilayah Bojonegoro. (achmad basir)

Bojonegoro, Bhirawa
Pada masa panen tembakau yang sudah memasuki panen masa petik daun ketiga dan keempat harga jual tembakau rajangan kering terbilang cukup mahal, bahkan sejumlah perusahaan tembakau yang ada di Bojonegoro, juga sudah membeli petani tembakau dengan harga jual cukup tinggi. “Ada 3 perusahaan tembakau yang membeli tembakau petani yakni PT Sadana, PT Gudang Garam dan PT Djarum,” kata Kasi Tanaman Rempah, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Bambang Wahyudi, Rabu kemarin (11/9).
Menurutnya, hanya harga pembelian tembakau kering rajang setiap perusahaan tersebut mematok harga pembelian terendah berbeda-beda seperti harga pembelian PT Sadana yang menerapkan pembelian harga terendah yakni Rp 25 ribu dan harga pembelian tertinggi Rp 34 ribu.
“Sedangkan untuk pembelian harga pembelian tembakau terendah PT Gudang Garam yakni Rp 26 ribu dan pembelian tertinggi seharga Rp 35 ribu dan untuk PT Djarum yang membeli harga petani terendah senilai Rp 27 ribu dan tertinggi Rp 30.500,” jelas.
Yudi menambahkan saat ini total luas lahan panen tembakau yang ada di Bojonegoro ada sekitar 11.200 ribu hektar, bahkan saat masa panen tembakau sudah masuk masa panen petik daun ketiga dan keempat. Pasalnya hampir di setiap wilayah petani tmbakau sudah memasuki panen raya tembakau pada bulan September ini. “Namun rata-rata petani tembakau lebih memilih jenis tembakau Virginia dan Jawa, dan RAM dikarenakan tembakau tersebut cukup diminati oleh perusahaan tembakau,” ujarnya.
Untuk itu, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, mendorong kepada para petani agar lebih memilih tembakau jenis RAM dan Virginia, berbeda dengan tembakau jenis Jawa dinilai harga maupun pangsanya kurang cukup diminati oleh perusahaan dan harganyapun kalah bersaing dengan tembakau RAM dan Virginia.[bas]

Tags: