Masifnya Pelanggaran, Parpol Pendukung MAJU Bentuk Satgas Anti Kecurangan

Surabaya, Bhirawa
Masifnya pelanggaran, hingga terus bermunculan Ketidaknetralan ASN Pemkot surabaya, membuat Delapan partai pengusung pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman, geram dan tidak ingin tinggal diam, untuk itu mereka membentuk Satgas Gerakan Bersama Anti Kecurangan (GEBRAK) yang mendeklarasikan diri di Posko Pemenangan MAJU di Jalan Basuki rahmat surabaya, dengan menunjukan foto-foto bukti kecurangan yang diduga dilakukan Paslon erji.

Koordinator GEBRAK, Asrori Muslich menyampaikan, seluruh parpol pengusung betul-betul berkomitmen memenangkan Machfud-Mujiaman di Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya, 9 Desember 2020 mendatang, untuk itu Delapan partai ini kompak merapatkan barisan, dan membentuk satgas Gebrak sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap pelaksanaan Pilwali Surabaya agar dapat berjalan dengan penuh kejujuran dan berintegritas.

Asrori mengaku, saat ini ada pihak yang tampak jelas melakukan kecurangan dengan melanggar aturan yang ada untuk memenangkan jagonya. Salah satunya memasang gambar di pohon dengan menggunakan paku, tapi justru tim MAJU yang selalu menjadi sasaran tembak kecurangan yang dilakukan.

“Detik-detik akhir ini sudah kelihatan kecurangan yang masif, terstruktur dan sistematis dilakukan paslon sebelah. Kecurangannya banyak seperti gambar yang kami bawa adalah bentuk-bentuk kecurangan yang dilakukan,” ungkap pria yang representasi dari Garda Bangsa PKB Surabaya itu.

Selain itu, ia mengatakan, banyak kabar-kabar hoax tentang pasangan MAJU yang telah disampaikan oleh tim lawan, tidak berhenti disitu, paling parah terkait dengan indikasi pelibatan aparatur sipil negara (ASN) termasuk Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang tampak jelas melakukan kampanye di luar jadwal cuti seperti yang pernah disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu.

“spirit kami beratu melawan kecurangan, dan ketidakadilan, harusnya ada keadilan dalam berkontestasi agar pesta demokrasi ini berjalan fair, tapi fakta yang terjadi malah sebaliknya, Ini bentuk kekecewaan kita, ini merupakan kemirisan yang terjadi di Kota Surabaya, dimana penduduknya sudah sangat cerdas tapi Pemkot mendidik yang tidak bener karena hanya ingin memenangkan paslon yang mereka dukung,” ujar Asrori.

Karena itu, ia mendorong masyarakat untuk sadar dan peduli terhadap kemajuan Surabaya dengan saling mengawasi agar Pilwali dapat berjalan lancar, jujur, dan berintegritas. “Kami akan kawal disemua TPS-TPS di Surabaya, agar tidak terjadi kecurangan,” pungkas Asrori disambut kata siap anggota GEBRAK. (dre)

Tags: