Masih Ada Cabor Puslatda Tak Miliki Program Latihan

Dudi Harjantoro

Surabaya, Bhirawa
Pelaksaan Pemusatan Latihan Daerah (Puslda) Jatim sudah berjalan, namun ironisnya masih ada beberapa cabang olahraga (Cabor) yang belum memiliki program latihan.
Jika hal ini dibiarkan bukan tidak mungkin prestasi para atlet Jatim sulit untuk bersaing dengan provinsi lain yang saat ini juga menerapkan program latihan jangka panjang.
Ketua Pembinaan Prestasi KONI Jatim, Dudi Harjantoro mengakui hingga saat ini ada beberapa cabor yang tergabung di Puslatda Jatim belum memiliki program latihan. Hanya saja ia enggan untuk menyebutkan cabor apa saja yang belum memiliki program latihan secara terukur.
Menurutnya kalau sudah mengikuti Puslatda cabor wajib memiliki program latihan rutin setiap hari. Tapi ada cabor yang tidak melakukan itu. Misalnya, hanya latihan seminggu sekali. Sementara bagi cabor yang belum memulai puslatda, kalau tidak memiliki program latihan yang jelas, KONI Jatim akan mengambil tindakan tegas, yakni tidak akan mem-puslatdakan cabor tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, Dudi Harjantoro menjelaskan kalau KONI Jatim siap melakukan pendampingan. “Kami sudah pernah menangani permasalahan cabor-cabor. Jadi tidak akan sulit. Lagi pula kami sudah bentuk empat koordinator untuk bisa mendampingi pengurus-pengurus seluruh cabor. Kami akan mendampingi dan membantu program Puslatda Jatim 100 bersama pengurus induk cabang olahraga (cabor) membicarakan solusi dari semua masalah yang ada,” terang Dudi.
Binpres KONI Jatim sudah membentuk tim pendampingan cabor. Hasilnya nanti akan dilaporkan ke KONI melalui Bapel Puslatda. “Kami belum menerima laporan, tapi memang ada beberapa cabor yang sudah memulai Puslatda namun tidak memiliki program latihan yang jelas,” Kata Dudi yang juga menjabat sebagai Kabid olahraga di Dispora Jatim itu.
Kebijakan KONI Jatim ini diambil sebagai upaya mendukung Peningkatan Prestasi atlet Jatim untuk PON XX 2020 mendatang di Papua “Tugas kami membantu mengawasi cabor-cabor. Mereka akan dikendalikan, diberi pendampingan karena tidak semua bisa melakukan bentuk program,” katanya.
Ia juga menegaskan, KONI Jatim kalau cabor tersebut prestasinya buruk tidak akan dikirim ke PON XX /2020 dia Papua. “Tim pendampingan puslatda itu untuk memberikan memotivasi cabor-cabor untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan atlet. Jadi, bukan hal yang harus ditakuti oleh mereka,” kata pria yang juga pengurus PJSI Jatim itu. [wwn]

Tags: