Masih Banyak Gakin di Tanah Kelahiran Bupati Gresik

Ketua KWG, Syuhud Almanfaluty, didampingi pengurus menyerahkan bantuan untuk Kasmuah, warga miskin Desa Lowayu, Kec Dukun, Kab Gresik. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Meski sebagai Kota Industri, rupanya belum menjamin warganya hidup serba berkecukupan. Seperti terjadi di Desa Lowayu, Kec Dukun, setidak sekitar 85 warga desa itu mengajukan Program Bedah Rumah. Tragisnya, itu terjadi di desa kelahiran Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto.
Bahkan, salah satu rumah warga ada yang nyaris roboh. Seperti rumah Kasmuah. Rumah nenek berusia 71 tahun yang hidup sebatang kara. Rumah berdinding kayu rapuh ini miring dan nyaris roboh. Nenek tua yang matanya sudah rabun ini merupakan satu diantara 85 warga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal, di desa itu merupakan tanah kelahiran orang nomor satu di Pemkab Gresik.
Mirisnya lagi, janda satu anak ini tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah. Baik berupa uang tunai maupun bedah rumah. ”Saya gak pernah dapat bantuan sama sekali dari pemerintah,” ucapmya, Kamis (14/3).
Sehari-hari Kasmuah hidup seorang diri tanpa ditemani oleh siapa pun. Untuk kebutuhan sehari-hari, dia mendapat kiriman makanan dari anaknya Suwarman (52), yang tinggal di kampung sebelah. ”Setiap pagi dikirimi makanan oleh anak saya. Kalau musim seperti ini rumah saya bocor dan kadang kebanjiran karena lantainya lebih rendah dari jalan,” tutur Kasmuah.
Kepala Desa Lowayu, M Yato mengatakan, tahun ini pihaknya sudah mengajukan anggaran bantuan sebanyak 85 untuk Program Bedah Rumah. Menurutnya, ada sekitar 85 program bedah rumah yang diajukan. Bantuan bedah rumah itu katanya, sebenarnya sudah ada sejak 2017 dan 2018. Hanya saja, tidak semua warga bisa merasakan program itu, termasuk Kasmuah dan 85 warga lain.
Sebagai bentuk kepedulian tehadap nasib Kasmuah, Perwakilan Pengurus Komunitas Wartawan Gresik (KWG) mengunjungi rumah Kasmuah. Kedatangan rombongan dalam rangka memberikan bantuan untuk meringankan beban nenek malang yang lepas dari perhatian pemerintah ini.
Menurut Ketua KWG, M Syuhud Almanfaluty, bantuan yang diberikan KWG kepada nenek Kasmuah, selain sejumlah uang, juga Sembilan Bahan Pokok (Sembako). Mulai beras, minyak goreng, telor, mie instan. ”Kami juga memberikan makanan siap saji seperti roti, susu, dan makanan lain,” ujarnya.
Pemberian bantuan ini, sebagai bentuk kepedulian sosial KWG yang selama ini konsent dalam membantu kepentingan sosial. ”Sebelum ke Nenek Kasmuah, kami juga sudah berkali-kali lakukan kegiatan sosial seperti pemberian santunan kepada yatim piatu, janda tak mampu, dhuafa’ dan masyarakat kurang mampu lain. Kebetulan saat ini adalah momentum peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2019, yang dilakukan KWG,” katanya. [eri]

Tags: