Masih Minim Pemuda Tangani Industri Olahraga

Asisten Deputi Industri dan Promosi Olahraga Kemenpora, Sandi Suwardi Hasan dan Kadispora Jatim Supratomo bersama para peserta pendidikan & Pelatihan Manajemen Industri Olahraga.n ist

Surabaya, Bhirawa
Peluang bisnis di industri olahraga sebenarnya masih sangat luas, sayangnya hingga kini para pemuda pelaku bisnis masih minim untuk bergelut di dunia itu. Untuk menggubah minat pemuda, Kemenpora menggelar Pendidikan & Pelatihan Manajemen Industri Olahraga 18-22 Maret di Surabaya.
Saat membuka acara tersebut, Asisten Deputi Industri dan Promosi Olahraga, Sandi Suwardi Hasan M.Si memberikan tantangan kepada para peserta yang terdiri dari pengusaha muda untuk menangani manajemen industri olahraga di Indonesia secara professional.
Saat ini peminat peluang industri keolahragaan di Indonesia dari generasi muda sangat minim dan ini menjadi tantangan tersendiri untuk bangkit. Namun tantangan bisinis di industri olahraga sangat berat di masa depan , mengingat persaingan dari negara lain sangat ketat,” Kata Sandi Suwardi, Senin (18/3) malam.
Ia juga menambahkan, pada saat multievent Asian Games ke18 2018, industri olahraga yang melibatkan ratusan pengusaha muda ini, mampu menyumbangkan devisa triliunan rupiah untuk negara.
Ditemui ditempat yang sama Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Jatim, Supratomo menyambut positif ajakan Asisten Deputi Industri dan Promosi Kemenpora untuk membangkitkan generasi muda menjadi salah satu bagian dari industri olahraga menuju Indonesia maju dan profesional.
“Jatim siap menjawab tantangan pemerintah untuk memajukan industrial olahraga, mengingat di Jatim banyak sarana dan prasaran olahraga yang memadai, dan sudah tertangani dengan baik” ujar pratomo.
Ditambahkanya, saat ini banyak generasi muda di Jatim menjadi pengusaha mandiri yang berkolaborasi dengan cabang olahraga. “Seperti cabor panahan, yang saat ini sudah mampu menyediakan peralatan panah tanpa harus beli ke luar negeri sekaligus mampu menembus pasaran lokal dan nasional, termasuk juga buah tangan (marcandise).” Tukas supratomo.
Sementara itu mantan Direktur Utama Koran Jawa Pos Azrul Ananda yang hadir sebagai nara sumber mengatakan pengelola beberapa cabang olahrga di Jatim memberikan motivasi sekaligus berbagi pengalaman menata manajemen industri di kolaborasikan dengan cabang olahraga yang ditangani. Seperti cabor basket, balap sepeda dan sepak bola.
“Mengelola cabang olahraga seperti basket yang dikolaborasikan dengan industri olahraga, tidak semudah membalikan tangan. Semuanya ada tantangan dan ini seninya bagi saya,” ujar azrul.
Dia menambahkanya, bagaimana mengelola olahraga digabung dengan manajemen industri olahraga yang saling menunjang ,sehingga menjadi sukses dan besar sekaligus mampu merekrut kawula muda menjadi motivator dan konseptor yang professional. ]wwn]

Tags: