Masih Sepuluh Ijazah Tersimpan di SMAN 3 Lamongan

Didampingi tim investigasi dari Jatim, Wiyono memakai baju batik mengaku itu siswinya yang menulis surat ke Pak Ahok. [Alimun Hakim]

Dindik Jatim Lakukan Penelusuran Surat Siswa ke Ahok

Dindik Jatim, Bhirawa
Surat Fadila Maretta, siswa lulusan SMAN 3 Lamongan meminta bantuan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok untuk menebus ijazahnya menjadi perbincangan warganet. Namun, permasalahan ijazah serupa sejatinya tidak hanya dialami Fadilla Maretta.
Di sekolah tersebut, sebenarnya terdapat 11 ijazah yang masih tersimpan dan belum diambil pemiliknya. Salah satunya ialah Fadilla Maretta. Namun, Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim memastikan seluruh ijazah tersebut tidak ditahan karena masalah biaya.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman menuturkan, perihal ijazah yang ngendon di sekolah terjadi karena berbagai alasan. Di antaranya dari awal sudah takut datang ke sekolah karena memiliki beban. Kedua, ijazah tidak dibutuhkan lagi karena siswa sudah menikah atau bekerja.
“Karena sebelum menerima ijazah itu siswa sudah memiliki surat keterangan lulus dari sekolah. Mungkin dengan itu siswa merasa sudah tidak butuh lagi dengan ijazah,” tutur Saiful dikonfirmasi kemarin, Selasa (2/1).
Saiful mengaku, hal semacam itu tidak hanya terjadi di Lamongan saja melainkan di seluruh daerah. Karena itu, yang harus dipahami masyarakat adalah tidak perlu takut untuk mengambil ijazah di sekolah. Sebab, prinsipnya pengambilan ijazah tidak ada kaitannya dengan biaya. “Kalau dulu memang ijazah itu terbitnya cukup lama dari masa kelulusan. Tapi mulai tahun kemarin ijazah itu sudah lebih cepat terbitnya,” ungkap Saiful.
Sementara itu, Dindik Jatim juga menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki peristiwa tersebut. Menurut dia, ijazah memang tidak diberikan karena yang bersangkutan tidak pernah datang ke sekolah. Sementara terkait tunggakan, Fadilah memiliki tanggungan Rp2 juta. Biaya tersebut merupakan bantuan sekolah yang disepakati oleh komite sekolah. “Setelah siswa lulus, tunggakan itu dianggap lunas,” ucap dia.
Kepala SMA Negeri 3 Lamongan Wiyono menambahkan, siswanya Fadila Maretta angkatan tahun 2016/2017 memang telah menulis surat kepada Ahok.
Terkait tertahannya ijazah Fadila, Wiyono memberikan membantah. Ia mengatakan, sekolah tidak berniat menahan ijazah siswa-siswinya, meski yang bersangkutan masih memiliki tunggakan kepada sekolah. “Tidak ada niatan dari kami untuk menahan ijazah siswa. Saya nggak pernah seperti itu. Hanya memang tidak bisa diwakilkan dan harus anaknya sendiri yang ambil,” beber Wiyono.
Selain Fadila, masih ada 10 siswa yang belum mengambil ijazahnya sampai sekarang. Terkait hal itu, Wiyono bakal memberlakukan hal yang sama karena Dindik Jatim telah menyatakan bila pengambilan ijazah bersifat gratis.
“Siswa yang belum ambil ada 11 (termasuk Fadila). Tapi kan anaknya harus cap tiga jari, jadi nggak bisa diwakilkan. Harus anaknya langsung yang datang, akan saya berikan,” pungkasnya.tam. [mb9]

Tags: