Masih Usut Penyebab Terjadi Pencemaran Pesisir Lamongan

pencemaran-pesisir-lamonganPemprov Jatim, Bhirawa
Kasus pencemaran yang ada di pesisir Lamongan hingga kini masih dalam proses pengusutan. Dari pihak Laboratorium juga beberapakali juga melangsungkan pengambilan sample ulang untuk mengetahui penyebabnya.
Demikian pula dengan Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Jatim juga ingin mengetahui penyebab dari keberadaan limbah tersebut. “Kami masih usut apa penyebabnya itu,” kata Kepala DLH Jatim, Bambang Sadono, Selasa ( 27/12).
Untuk mencari penyebab dari limbah itu, DLH Jatim juga berencana untuk menggandeng Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim. “Nanti kita bersama Diskanla Jatim untuk mengetahui penyebab pencemaran itu,” katanya.
Sebelumnya dikabarkan ada indikasi pencemaran di pesisir utara Laut Jawa yang mengakibatkan buruknya kualitas hasil tangkapan nelayan di wilayah Gresik dan Lamongan dibenarkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim. Sejumlah industri telah terpantau membuang limbah sembarangan dan siap ditindak.
BLH Jatim menyebut sudah beberapakali turun lapangan, baik bersama Polda Jatim juga UPT Penegakan Hukum KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) untuk memantau kondisi pesisir Pantai Utara yang terindikasi tercemar.
Waktu itu, Bambang Sadono menjelaskan, dari jumlah pH (pH merupakan tingkatan yang menunjukkan asam atau basa nya suatu larutan yang diukur pada skala 0 s/d 14, red) yang didapatkan ternyata menunjukkan pH rendah 1,46, padahal seharusnya pada pH 7-9. “Kalau oksigen menurun, habitat air juga akan kekurangan oksigen dan berpengaruh,” katanya.
Permasalahan diawali, nelayan di wilayah pantai utara (Pantura) Gresik-Lamongan tidak mendapat pemasukan, lantaran laut diduga tercemari sehingga ikan-ikan banyak yang mati keracunan. Nelayan tidak berani menjual ikan hasil tangkapannya. [rac]

Tags: