Masih Wajar Gangguan Pencernaan Paska Lebaran

Surabaya, Bhirawa
Kendati jumlah pasien yang berobat karena gangguan pencernaan pada saat lebaran di rumah sakit banyak tidak menjadikan Dinas Kesehatan Dinkes Surabaya menjadikan penyakit ini sebagai kejadian luar biasa. Selama lebaran bebarapa tahun lalu penyakit gangguan pencernaan sering menjadi momok di rumah sakit dan pelayanan kesehatan di Surabaya.
Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita , Minggu(2/7) menyatakan, jumlah penderita penyakit berkaitan dengan sistem pencernaan makanan, seperti diare selama libur Lebaran 2017 masih dalam batas kewajaran. Meski jumlahnya pasien yang berobat ke rumah sakit banyak tidak menjadikan penyakit ini menjadi fokus utama Dinkes Surabaya.
”Untuk jumlah penderitanya kita belum mengkankulkasikan semuanya, tapi dari beberapa laporan yang masuk pasien gangguan pencernaan masih dalam batas ambang wajar. Jadi tidak perlu kuatir,” ucapnya
Menurutnya, diare atau keracunan makanan merupakan penyakit yang sudah biasa terjadi pada saat lebaran. Hal itu dikarenakan selama sebulan menjalankan ibadah puasa menahan lapar dan haus, masyarakat cenderung tidak memperhatikan pola makan saat lebaran.Bahkan kebanyakan masyarakat menyantap makanan terlalu berlebihan dan memakan segala makanan baik dan rasanya manis, kecut, asam, berlemak maupun makanan lainnya.
“Kami sudah menyarankan agar warga tidak makan secara berlebihan dan tentunya juga memakan makanan yang sehat,” ujarnya pula.
Menurut Febria, masyarakat tidak perlu khawatir atau panik ketika menjumpai penyakit diare atau keracunan makanan. Mereka bisa memberikan pertolongan pertama berupa minum air putih yang banyak.Jika masyarakat mengalami penyakit diare, maka pihaknya menyarankan agar segera konsultasikan ke petugas kesehatan dengan datang langsung ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Dokter RSU Haji Surabaya dr Gunawan Widodo SpPD. FINASIM mengaku, untuk mengatasi masalah diare masyakat harus menerapkan tidakan 4F ( food, finger, fly, and feces). Menurutnya,  food, finger, fly, and feces dapat diterapkan dengan cara memakan makanan yang sehat, mencuci jari-jari tangan, menghidari lalat dalam makanan dan membersihkan kotoran. ”Tindakan 4F ini jika dilakukan tidak hanya menghidari seseorang terkena diare melainkan akan meningkatkan kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Dikatakannya, musim hujan akan mempercepat penyebaran penyakit diare. Dengan kondisi lingkungan yang kotor dan daya tahan tubuh menurutnya menyebabkan penyakit diare mudah menyerang. Dari beberapa kasus di rumah sakit ditemukan musim penghujan mempunyai pengaruh terharap peningkatan penyakit diare. ”Biasanya jumlah pasien diare sebelum penghujan jumahnya relatif wajar, akantetapi memasuki penghujan jumlah kasus meningkat,” ucapnya. [dna]

Tags: