Masih Zona Merah, PAUD Hingga SMP Masuk Sekolah Secara Daring

Anak-anak usia TK di Kab Sidoarjo masuk sekolah di tahun ajaran 2020/2021 secara online. Mereka berkomunikasi dengan guru dan temannya lewat layar smartphone. [alikus]

Sidoarjo, Bhirawa
Masih berstatus zona merah , Pemkab Sidoarjo menetapkan masih menggunakan sistem daring dalam melaksanakan tahun ajaran baru 2020/2021, di tingkat PAUD, TK, SD dan SMP . Tahun ajaran pendidikan sendiri sejatinya muali berlangsung sejak Senin (13/7) kemarin.
Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo telah mengeluarkan surat edarannya terkait dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021 itu, kepada lembaga pendidikan yang ada, agar proses belajar dan mengajar sementara dilakukan secara online.
Kepala Dikbud Sidoarjo, M. Asrofi, dalam SE nya mengharapkan meski secara Daring, tetapu semua peserta didik jenjang PAUD TK, SD sampai SMP mengikuti pembelajaran di rumah secara daring dengan ketentuan tetap memakai seragam sekolah.
“Bagi peserta didik baru yang belum memiliki seragam baru, dapat menggunakan seragam sekolah jenjang sebelumnya,” jelas Asrofi, dalam suratnya.
Pembelajaran secara Daring itu, kata Asrofi, akan dijadwalkan oleh pihak sekolah sebagaimana pembelajaran tatap muka, dengan durasi paling banyak 50% dari waktu belajar normal.
Untuk materi, model, media pembelajaran, kata Asrofi, akan dibuat oleh guru mata pelajaran, guru kelas atau guru pembimbing secara fleksibel. Atau bisa juga diperoleh dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Beragam komentar dari orang tua siswa akan kebijakan baru tersebut. Seperti dikatakan Anik Handayani, yang empat anaknya masuk sekolah bersamaan. Mulai TK sampai MI.
Menurut ASN Kab Sidoarjo itu, mungkin pada awalnya memang perlu penyesuaian. Seperti dirinya, 4 orang anaknya masuk sekolah bersamaan dan semuanya secara daring.
Proses belajar mengajar yang biasanya dipercayakan pada guru, namun dengan kebijakan ini
saatnya orang tua dituntut berperan lebih. Sarana juga harus dapat perhatian lebih. Seperti fasilitas HP atau laptop.
“Kalau ibu tidak bekerja tidak serepot yang bekerja. Karena selain diperlukan pendamping, ibu juga harus melek IT,” komentarnya.
Namun dirinya tetap positip thingking dengan kebijakan baru itu. Karena semuanya untuk keselamatan dan kemajuan pendidikan anak. Sehingga dianggap, sebagai jalan terbaik yang harus dilakukan pada saat ini.
“Hari ini saya super ribet. Namun Alhamdulilah sudah selesai semua. Kalau tidak ada Covid-19, anak-anak itu pingin masuk sekolah secara wajar. Mereka ingin masuk sekolah lagi dan ketemu teman-temannya. Namun bagaimana lagi, saat ini sedang masa pandemi Covid-19. Sehingga mungkin cara ini yang terbaik sementara ini,” komentar salah seorang Pustakawan di Kab Sidoarjo itu. [kus]

Tags: