Masjid Jangan Digunakan Jadi Ajang Kampanye

Pilkada (0)Surabaya, Bhirawa
Menjelang Pilkada serentak pada Desember nanti, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf  meminta kepada DMI (Dewan Masjid Indonesia) agar tidak mempergunakan  masjid menjadi ajang kampanye calon.
“Masjid adalah tempat ibadah dan sosial sehingga jangan sampai pengurus masjid dikendalikan pihak-pihak tertentu. Untuk itu jangan sampai masjid diguynakan sebagai ajang kampanye,” ujar Wagub saat pembukaan  Rakerwil DMI se-Jatim.
Gus Ipul-panggilan akrab Saifullah Yusuf meminta kepada seluruh pengurus masjid di Jatim untuk tidak terpengaruh dengan pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan masjid untuk ajang kampanye. Sebaliknya masjid digunakan untuk syiar agama dan sosial.
“Kasus Tolikara menjadi pengalaman tersendiri. Untuk itu pengurus masjid ataupun jamah masjid harus benar-benar menjaga masjid untuk digunakan sesuai fungsinya. Kalau ingin kampanye boleh, asal kampanye permasalahan sosial misal kampanye anti narkoba, pelecehan seksual atau berbagai hal yang tujuannya untuk pendidikan ataupun untuk kemaslahatan umat,” tutur politisi yang akrab disapa Gus Ipul ini yang didampingi Humas DMI Jatim, M Joenoes, kemarin.
Sementara itu, Wakil Ketua DPP DMI, Masdar mengaku jumlah masjid di Indonesia ini mencapai jutaan. Untuk Jatim saja terdapat 39.405 di Jatim dan 106.621 mushola dan selalu meminta seluruh pengurus masjid bisa menjaga fungsi masjid yang sebenarnya. Karenanya jangan sampai terpengaruh dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang terpenting pengurus harus bisa mengembangkan fungsi masjid yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Fungsi masjid saat ini tidak hanya menjadi saran ibadah, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yang bermanfaat misal sarana pendidikan atau bahkan bisa jadi tempat wisata. Untuk mengembangkan dan menjaga masjid untuk semakin besar yang semakin indah itu harus dilakukan dan untuk bisa melakukan itu pengurus masjid harus kreatif dalam mengelola masjid,” tegasnya. [cty]

Tags: