Maskerku Melindungimu, Maskermu Melindungiku, Mari Berbagi Masker

Budi, Kabid Kedarutan dan Logistik BPBD Ponorogo Selalu Membawa Masker Lebih Untuk Dibagikan Kepada Warga yang Tidak Memakai Masker.

Ponorogo, Bhirawa
Semenjak virus Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, ada tren baru yang muncul yaitu orang – orang mulai memakai masker. Kini masker bukan hanya identik dengan profesi dokter bedah atau tren Jepang, masker dipakai sebagai syarat wajib untuk melindungi diri maupun orang lain dari potensi tertular virus Covid-19.

Pandemi Covid-19 memang menakutkan, menyerang tidak kenal tempat dan tidak kenal usia. Ini membuat orang khawatir atau takut untuk beraktifitas di luar rumah.

Sebagai langkah pencegahan, WHO menghimbau masyarakat untuk menetapkan Protokol Kesehatan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Memberikan sosialisasi pada warga akan pentingnya memakai masker selalu dilakukan oleh Pemerintah, seperti contohnya yang dilakukan BPBD Ponorogo.

Setyo Budiono, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo menekankan pentingnya terlibat langsung dalam sosialisasi. Memberikan dan membagikan masker dilakukannya sebagai sebuah tanggung jawab dan kepedulian.

“Bukan hanya kedinasan, kepedulian itu juga diterapkan dalam kehidupan sehari – hari”, ujar Budi, sapaan akrab Setyo Budiono.

Memakai masker belum menjadi kebiasaan warga masyarakat selama ini, karena itulah masih ada beberapa yang tidak memakai masker. Di kesempatan itulah, kepedulian untuk berbagi masker perlu dilakukan.

Kuncinya menurut Budi adalah dirinya selalu membawa masker untuk dibagikan. Di berbagai kegiatan, Budi selalu membagikan masker, mulai dari Gowes, droping bantuan air bersih, memancing, ataupun sekedar ngopi dan ngobrol.

Dari pengalamannya, dirinya menjumpai masyarakat yang tidak memakai masker terutamanya di desa – desa. Jika melihat hal itu, Budi tidak ragu untuk langsung memberikan masker dan juga memberikan pengertian akan pentingnya memakai masker.

Di saku pakaian Budi, selalu ada masker, baik di saku baju, celana, maupun jaket. Walaupun jumlahnya tidak banyak, sekitar 4 – 5 buah masker, yang penting menurut Budi adalah dirinya tetap dapat berbagi masker.

Bagi Budi, tidak sulit untuk mendapatkan masker. Karena itu dia mensyukurinya dengan cara membagi – bagikan kepada yang memerlukan atau membutuhkan. Sampai sekarang, mungkin sudah ratusan masker yang dibagikan Budi, dan dirinya berniat akan terus melakukan bagi masker ini. (yan)

Tags: