Maspion Sumbang Pemprov Jatim 20 Ton Beras, 10 Ribu Masker dan 4 Ribu Sabun

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menerima secara simbolis sumbangan beras sebanyak 20 ton, 10 ribu masker kain dan 4 ribu sabu cuci tangan dari CEO Maspion Grup, Alim Markus dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
CEO Maspion Grup, DR Alim Markus dan Paguyuban Tionghoa Surabaya kembali menyalurkan sumbangannya. Setelah sebelumnya menyalurkan sumbangan untuk warga terdampak Virus Corona atau Covid 19 melalui Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jatim dan PWNU Jatim, kini giliran Pemprov Jatim mendapat bantuan berupa 4 ribu paket beras berisi 5 Kg sebanyak 20 ton, 10 ribu masker kain dan 4 ribu sabun cuci batang.
Menurut Alim-sapaan akrab orang nomor satu di Maspion Grup ini, sumbangan Paguyuban Tionghoa Surabaya ke Pemprov Jatim ini terdiri dari 4 ribu paket beras berisi 5 Kg sebanyak 20 ton, juga masker kain sebanyak 10 ribu, dan 4 ribu sabun cuci batangan. Kalau dijumlah dalam bentuk uang nilainya sekitar Rp300 juta.
”Bantuan yang disalurkan melalui Pemprov Jatim ini selanjutnya bisa diteruskan kepada warga yang terdampak wabah Virus Corona. Bantuan ini bisa diteruskan kepada warga yang kurang mampu akibat terkena PHK, warga yang tidak bisa jualan, atau kepada para pengemudi becak atau driver ojek online yang tidak mendapat penghasilan karena sepinya penumpak dan bisa bekerja di bidang lainnya karena pengaruh wabah Covid 19 ini,” kata Alim usai menyerahkan bantuan kepada Pemprov Jatim dan diterima langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Alim juga menjelaskan, ketika prosesi menyerahkan bantuan di Pemprov Jatim yang juga dihadiri Forkopimda Jatim. Alim mengingatkan kepada Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Wakil Gubernur Jatim, bahwa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini bukan larangan untuk melakukan kegiatan ekonomi, tetapi hanya pembatasan saja. Supaya warga masyarakat mengikuti protokol kesehatan dalam menghadapi wabah Virus Corona ini.
”Saya tadi berpesan, jangan sampai aparat melarang toko – toko yang berjualan dilarang untuk berjualan. Sehingga para karyawan toko misalnya tidak dipecat atau di PHK karena karena para pengusahanya tidak mampu membayar gaji karyawannya,” tegasnya.
Sebab, kata Alim, dampak kepada masyarakat secara ekonomi lebih berbahaya dari pada wabah Virus Corona itu sendiri. Memang pemerintah harus mencegah penularan Virus Corona dan menangani pasien yang terinveksi hingga wabah virus ini meredah dan habis. Sehingga masa PSBB selama 14 hari ini tidak perlu diperpanjang lagi, dan memang Provinsi Jawa Timur ini penanganan PSBB nya lebih baik dari provinsi lain.
Bantuan Paguyuban Masyarakat Tionghoa ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan untuk protokol kesehatan di masa pandemi Virus Corona ini. Diantaranya, sudah memproduksi sabun cuci tangan yang khusus untuk menghadapi pandemi Virus Corona.
Sebab dengan cuci tangan menggunakan sabun produksi Maspion ini lebih murah dibandingkan bila mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.
”Sebab hand sanitizer yang produksi hand made itu bila alkohol yang digunakan dibawah 70%, maka virusnya tidak akan mati. Dan ini sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
”Kami akan produksi Sabun cuci tangan yang 81 gram. Sabun produksi kami ini nantinya, untuk disumbangkan, untuk dipakai sendiri dan untuk diperjualbelikan di seluruh Indonesia,” tandas Alim Markus. [fen]

Tags: