Massa Pagarjati Duga Wali Kota Batu Serobot Tanah BO

6-FOTO OPEN SUP-massa Pagarjati saat berorasi di depan kantor Walikota Batu (supriyanto~bhirawa)Kota Batu, Bhirawa
Sekitar 500 an massa Paguyuban Arek Jawa Timur (Pagarjati) melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota Batu, Senin (5/1). Sebelum menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Batu, massa Pagarjati yang mayoritas berasal dari Kabupaten Malang tersebut berkumpul di pertokoan Patimura dekat makam Cina. Peserta unjuk rasa didominasi oleh ibu-ibu dan diangkut dengan 11 truck dan 1 pick up, serta puluhan sepeda motor.
Dengan dikawal oleh personel Polres Batu, mereka bergerak ke Balai Kota Batu. Orator unjuk rasa Suprayogi mengatakan telah terjadi penyerobotan lahan saat  pembelian lahan lapangan Agritech oleh Pemkot Batu dari PT Saptanaga Maju milik pengusaha Adiguna Sutowo.
Pasalnya lapangan Agritech tersebut masih tercatat sebagai hak milik keluarga Romi sesuai Sertifikat Hak Milik (SHM) yang dimiliki keluarga tersebut. Suprayogi juga mengaku, keluarga Romi juga tidak pernah menjual lahan tersebut, sehingga aneh ketika ada perusahaan yang mengklaim mempunyai kepemilikan lahan seluas 4,5 hektar.
Selain mempersoalkan keabsahan kepemilikan lahan tersebut, Pagarjati juga menggugat wali kota Batu yang telah menerbitkan SK Nomor 180/59/KEP/422.012/2009 tentang penetapan lokasi pengadaan tanah di  jalan Panglima Sudirman 112 Desa Pesanggrahan Batu untuk kompleks perkantoran terpadu.
“Jika nanti terbukti maka semua saja yang terlibat dalam pengadaan tanah tersebut supaya bisa  diadili sesuai peran masing-masing. Karena dugaan tindak pidana korupsi ini tidak bisa di lakukan oleh satu atau dua orang, dugaan korupsi ini dilakukan oleh sekelompok orang sesuai perannya dalam rangka memperkaya diri sendiri atau orang lain,” ungkap Sekretaris Pagarjati Malang Raya, Suprayogi saat berorasi di depan Balaikota Batu.
Sementara itu Ketua DPC Pagarjati Malang Raya, M Ridwan  menambahkan dalam aksi damai itu, pihaknya hanya ingin menunjukkan kepada publik bahwa banyak dugaan kasus korupsi di Pemkot Batu yang tidak pernah diungkap dan ditangani, bahkan cenderung dipetieskan, termasuk kasus penyerobotan lahan Block Office yang melibatkan PT Saptanaga Maju tersebut.
“Aksi damai itu merupakan wujud kemprihatinan banyaknya kasus dugaan korupsi di Kota Batu yang tidak terungkap dan konon dipetieskan. Permasalahan dugaan korupsi di Kota Batu ini sangat besar,” tutur Wawan panggilan akrab Wawan.
Selain melakukan orasi, massa Pagarjati juga melakukan atraksi slalom game motor di lokasi unjuk rasa.
Sementara itu Kapolres Batu, AKBP Widianto Pratomo, SIK mengatakan pihaknya hanya sebatas mengamankan kegiatan unjuk rasa massa Pagarjati sesuai surat pemberitahuan yang diajukan.
Hal ini untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat dan wisatawan. “Jalanan Kota Batu kan masih ramai. Tentu kegiatan ini harus kita amankan agar tidak mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat, wisatawan dan aktifitas sehari-hari warganya,” tutur Kapolres.
Tunda Sertijab
Kegiatan unjuk rasa sekitar 500 massa Pagarjati ke Balaikota Batu Senin kemarin (5/1) merupakan unjuk rasa besar diawal tahun 2015. Akibat unjuk rasa ini Kompol Darmono yang seharusnya menyerahkan jabatan Kabag Ops Kota Batu kepada Kompol Zen Mawardi pamen dari Polda Jatim akhirnya ditunda.
“Sesuai perintah Kapolres Batu, saya diminta untuk tidak melakukan sertijab lebih dulu dan diminta untuk menyiapkan personel untuk mengamankan kegiatan unjuk rasa tersebut,” ungkap Kompol Darmono.
Sesuai Sprint Kapolda Jatim, dia seharusnya harus segera memangku jabatannya yang baru sebagai Kabag Perencanaan Anggaran (Rengar) Polres Sidoarjo.
Sebagai Polres tipe kecil bukan berarti tugas Kabag Ops Polres Batu ringan. Hal ini karena masyarakatnya sangat dinamis, sejumlah kegiatan unjuk rasa hampir terjadi tiap tahun. Tak hanya itu, penambahan 3 wilayah Polsek dari Polres Malang di Malang Barat juga menambah beban tugas Polres Batu.
Kompol Darmono mengaku selama bertugas di Polres Batu sejumlah tugas besar telah dipikul diantaranya terkait pelaksanaan Pilkada Kota Batu tahun 2012 dan protes atas pembangunan Hotel D’Raja di kawasan Sumber Air Gemulo. “Dan di akhir jabatan ditutup dengan pengamanan unjuk rasa massa Pagarjati. Ini merupakan pengalaman berharga dan sekaligus tak akan dilupakan selama bertugas sebagai personel Polri,” tegasnya.
Kompol Darmono mengaku siap melakukan tugas ditempatnya yang baru. Sebagai personel Polri tentu harus siap ditempatkan dimanapun. “Saya kan sudah mendapat pelatihan anggaran, sehingga saya ditugaskan di Bagian Rengar,” tandasnya. [sup,nas]

Keterangan Foto : Massa Pagarjati memenuhi janjinya untuk menggelar unjuk rasa damai (supriyanto/bhirawa)

Tags: