Mas’ud Yunus-Harlistyati Kembalikan Formulir ke PDIP Hampir Bersamaan

Harlistyati (kiri) ketika mengembalikan Formulir Bacawawali ke kantor DPC PDIP Kota Mojokerto, Rabu (20/6). [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Spekulasi siapa bakal calon wakil wali kota (Bacawawali) yang akan digandeng Wali Kota Mojokerto petahana Mas’ud Yunus mulai nampak. Sinyal ini terlihat ketika Harlistyati yang saat ini menjabat sebagai kepala Bappeko Mojokerto mengembalikan formulir sebagai Bacawawali ke DPC PDIP Kota Mojokerto yang hanya berselang kurang dari dua jam,  dengan waktu pengembalian yang dilakukan Mas’ud Yunus sebagai Bacawali di tempat yang sama.
Prediksi banyak kalangan soal gandengnya dua birokrat Pemkot Mojokerto ini semakin jelas dengan melihat waktu pengembalian formulir yang hanya tinggal satu hari yakni,  Rabu (21/6). Hingga Selasa (20/6) tercatat di panitia pendaftaran DPC PDIP Kota Mojokerto hanya sepasang itu yang mengembalikan formukir pensaftaran Bacawali Mojokerto periode 2018 – 2023.
Denab dikawal dua kerabatnya, Masud Yunus datang lebih awal di kantor DPC PDIP sekitar pukul 11.45 wib. Sedangkan Harlistyati selang dua jam berikutnya pada pukul 14.00 WIB.
Masud Yunus diterima langsung oleh Ketua DPC Febriyana Meldyawati. Ia adalah orang pertama yang mengembalikan formulir. “Ya ini yang pertama,” kata ketua panitia pendaftaran Titis.
Di kantor DPC PDIP Koa Mojokerto, orang nomer satu di Pemkot Mojokerto ini tak berdiam lama. Setelah berkas kelengkapan keadministrasiannya dinilai lengkap ia segera beranjak meninggalkan ruangan.
“Tinggal foto untuk sosialisasi perlu disertakan,” tambahnya.
Kepada sejumlah wartawan, Masud Yunus mengatakan belum menentukan visi misi di pemerintahannya kedepan.
“Belum, visi misi kan sesuai Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah (RPJMD). Nanti kita baca, itu menyesuaikan nanti,” katanya.
Ia juga mengaku tak gegabah menentukan take line. “Itu juga belum. Yang jelas arah kita untuk Mojokerto yang maju, sejahtera dan bermartabat sesuai dengan arah RPJMD,” pungkasnya.
Sementara itu, Harlistyati mengaku siap mundur dari PNS jika kelak ditetapkana KPU sebagai calon. “Masa kerja saya masih empat tahun lagi. Saya siap mundur jika sudah ditetapkan KPU, ” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk membawa Kota Mojokerto sesuai tagline pemerintah saat ini.
“Saya mengusung misi kota ini sebagai kota sehat, cerdas, sejahtera, bermoral. Meski saya bukan asli Mojokerto, namun saya telah mengabdi bagi kota ini sejak tahun 1986. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berbuat bakti bagi Kota Mojokerto,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Mojokerto Febriyana Meldyawati menjelaskan sampai saat ini pihaknya baru menerima dua formulir bakal calon.
“Baru dua orang. Besok terakhir batas pengembalian formulir,” katanya.
Menurut ia, tahapan berikutnya adalah verifikasi dokumen. Dokumen calon selanjutnya akan dikirim DPD dan DPP. “Baru setelah itu ditindak lanjuti dengan survei,” cetusnya.
Ia menambahkan, pengambil blangko yang tidak mengembalikan formulir di pada hari dinyatakan gugur.
Pendaftaran, lanjutnya, tidak dibatasi melalui DPC saja. “Bisa kalau ada yang mau mendaftar langsung ke DPP tapi tetap harus ambil pengantar melalui cabang. Masak kita dilangkahi. Belum, belum ada yang ambil pengantar untuk ke pusat,” pungkas wanita yang juga ketua sementara DPRD Kota Mojokerto pasca ditangkapnya Ketua DPRD oleh KPK beberapa waktu lalu. [kar]

Tags: