Masuk Siaga Tiga, Pemkab Bojonegoro Tetap Waspada

Sejumlah warga dan aktivitas penyebarangan perahu tradisional di wilayah Bojonegoro.kemarin. [bas/bhirawa]

Sejumlah warga dan aktivitas penyebarangan perahu tradisional di wilayah Bojonegoro.kemarin. [bas/bhirawa]

Bojonegoro, Bhirawa
Debit sungai Bengawan Solo kembali masuk siaga hijau, atau tiga, sebab air mulai menunjukkan penurunan. Saat ini dari pantauan papan duga di Taman Sungai Bengawan Solo (TBS) menunjukkan titik 13.17 peilschaal pada pukul 09.00 wib. Kondisi ini sedikit membuat masyarakat tenang karena luapan sungai berangsur-angsur surut.
Asalkan tidak ada hujan lokal di Bojonegoro, maka posisi air di permukaan Bengawan Solo masih kategori siaga satu atau level peringatan pertama banjir. “Selama tak ada hujan lokal, dan kondisi bengawan solo tidak tinggi, Bojonegoro masih aman,” ujar Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Senin (27/4).
Penurunan tinggi muka air ini disebabkan cuaca cerah mulai dari hulu sampai hilir. Dalam kondisi seperti sekarang kemungkinan tren air belum stabil. Faktor hujan lokal memberikan kontribusi paling banyak menimbulkan genangan di permukiman. “Kita sudah koodinasi dengan UPT Bengawan Solo memaksimalkan tiga pompa air di dalam kota,” kata Mucharom.
Mucharom mengatakan jika terjadi hujan lokal dan intensitas airnya tinggi, maka akan berdampak pada meluapnya 14 anak Sungai Bengawan Solo di kiri-kanan badan Sungai Bengawan Solo. “Jika ada banjir di Madiun, Ngawi, dan Solo serta hujan lokal di Bojonegoro, kata  Mucharom, dipastikan air akan tinggi,” terangnya.
Sementara untuk mengatasi luapan bengawan solo, pihaknya, mengaku menutup tiga pintu pompa air pengendali banjir. Pintu tersebut terletak ditiga titik yakni Ledok Kulon, Karang pacar dan Banjarjo. “Kalau tidak ditutup akan terjadi bajir kota. Setelah lepas siaga aman baru kita buka sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya tetap mewaspadai hujan yang terjadi selama April, yang berpotensi menimbulkan banjir. “Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, curah hujan yang terjadi selama April masih tinggi,” pungkasnya.
Surutnya permukaan air bengawan juga disambut lega warga di kawasan kota yang rumahnya berbatasan langsung dengan Bengawan Solo. Diperkirakan permukaan bengawan hari ini akan terus surut hingga lepas siaga. Sebab dari wilayah barat sudah menunjukkan penurunan debit air cukup signifikan. [bas]

Tags: