Masyarakat Cinta Damai Lebih Banyak daripada yang Mekitik

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI R Wisnoe PB, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat menghadiri Deklarasi Bersatu dan Damailah Indonesia Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (FORKAS) Jatim, Senin (14/10).

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI R Wisnoe PB, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan terus bergandengan menyerukan persatuan dan rasa cinta damai. Salah satunya melalui Deklarasi Bersatu dan Damailah Indonesia Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (FORKAS) Jatim.
Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI R Wisnoe PB menegaskan, masyarakat Jatim yang menginginkan terwujudnya suasana yang cinta damai lebih banyak daripada yang mekitik (sok/sombomg atau sering bikin ulah). Tapi dari yang banyak ini masalahnya mereka hanya diam. Sedangkan yang sedikit justru terus berulah dengan provokasi dan sebagainya.
“Kami ingin, dari yang banyak ini, yang cinta damai menyuarakan semangatnya agar semua mendengar bahwa kita mencintai persatuan. Mudah-mudahan ini menjadi komitmen kita semua untuk sama-sama menjaga Jatim,” tutur Pangdam V Wisnoe PB saat memberikan sambutan dalam Deklarasi Bersatu dan Damailah Indonesia di Grand City Convex Surabaya, Senin (14/10) siang
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi tekad kuat untuk bersatu dan membangun kedamaian di Indonesia yang digagas FORKAS Jatim. Apalagi, sebut Gubernur Khofifah, tekad kuat tersebut telah membuktikan kondisi sosial politik yang kondusif di Jatim. Utamanya memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim maupun Indonesia.
Orang nomor satu di Jatim ini menegaskan, suasana yang aman, damai dan kondusif menjadi kebutuhan penting bagi semua pihak termasuk masyarakat. Terlebih bagi para pelaku usaha dan industri. Karena, suasana kondusif dapat mendorong iklim investasi dan signifikansi dari produktifitas mereka.
“Kita kompak sekali untuk bisa menyatukan langkah bahwa kita bertekad jogo Jawa Timur, kita bertekad untuk bisa melakukan ikhtiar bagaimana kita bersatu dan kita hidup dalam suasana aman damai,” ujarnya.
Gubernur Khofifah juga menjelaskan, untuk meningkatkan iklim investasi dan signifikansi produktifitas DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) di Jatim, Pemprov Jatim tengah berupaya memberikan efektifitas layanan perizinan dan mendekatkan layanan tersebut melalui 6 titik layanan yaitu di 5 bakorwil dan 1 titik point di Kediri.
Selain itu, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan format layaknya pokja yang bisa menyiapkan problem solving proses bagi pengaju perizinan yang menemui kendala pada Online Single Submission (OSS) yang ada di Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
“FGD, Forum Group Discussion itu formatnya kita akan duduk semeja, masalahnya apa, kendalanya dimana, supaya kita juga bisa melakukan inventarisasi dari masalah yang dihadapi oleh siapapun yang sedang mengajukan perizinan,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Umum FORKAS Jatim Nur Cahyudi menyatakan bahwa semua masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama untuk menciptakan situasi politik yang kondusif, aman, dan damai Karena, persoalan tersebut akan berimbas pada iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, Forkas Jatim melakukan deklarasi bersatu dan damailah Indonesia sebagai wujud komitmennya membangun kondisi sosial politik yang kondusif.
“Gerakan moral ini tidak hanya berhenti sampai di sini, kita berharap itu bisa menular dan menjalar ke seluruh Indonesia, kita harapkan Indonesia rukun, aman, dan damai,” harapnya. [tam]

Tags: