Masyarakat Hilir Diimbau Waspada Banjir

6-FOTO OPEN bas-kondisi air bengawan solo dan aktifitas sejumlah penumpang   saat naik perahu kayu sebagai transportasi penyebarangan perahu  ditambangan  TBS - Trucuk Bojonegoro,Selasa (102). Achmad BasirBojonegoro, Bhirawa
Tingginya air sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, membuat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, meminta meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, di daerahnya masing-masing.
Hal itu di katakan oleh Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Selasa (10/2). Empat Kabupaten yang ada di wilayah kerja yang masuk dalam daerah hilir. “Kita imbau masyarakat di wilayah hilir untuk siap waspada banjir, sebab di ketahui sekarang ini di daerah Ngawi, ketinggian air Bengawan Solo terus merangkak naik,” tegasnya.
Disampaikan, kabar terakhir yang di terimannya ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, yang semula 3,70 meter, pukul 06.00 WIB, meningkat 5,75 meter, pukul 09.00 WIB dan naik lagi menjadi 5,95 WIB, pukul 12.00 WIB. “Faktor pasokan air dari kali madiun mengakibatkan meningkatnya air di wilayah Sungai Bengawan Solo di wilayah Ngawi. Sementara ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, tidak terjadi banjir,” terangnya.
Dikatakan, sekarang ini untuk Waduk Gajahmungkur, di Wonogiri, karena daya tampungnya sudah penuh, akan berpotensi menambah debit banjir di hilir. Dengan kata lain Waduk Gajahmungkur penuh berarti airnya harus dibuang ke Bengawan Solo jika di daerah atasnya terjadi hujan.
Sementara itu sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi, Karangploso, Malang, curah hujan yang terjadi selama Februari di Jawa Timur, berkisar 155-575 mm. Sedangkan curah hujan di Bojonegoro berkisar 201-300 mm, dan di Ngawi curah hujannya sangat tinggi berkisar 401-500 mm. “Selama Februari, hujan di Ngawi sangat berpotensi menimbulkan banjir di daerah Bengawan Solo hilir Jawa Timur, sehingga kita harus waspada,” jelasnya.
Sedangkan berdasarkan pantauan harian Bhirawa di lapangan menyebutkan, Selasa siang pukul 13.00 Wib ketinggian air di papan duga di wilayah Kota yang berada di Taman Bengawan Solo (TBS) ketinggian air terus mengalami kenaikan. Yakni sekarang ini mencapai level 12.79 peischall dari yang sebelumnya 11.15 peischall.
Tiga Titik Jalur
Sementara itu, musim penghujan yang jatuh di bulan ini perlu di waspadai oleh masyarakat terutama pengguna jalan yang ada di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban yang masuk dalam wilayah kerja UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro.
Sebab diketahui di dua kabupaten tersebut terdapat beberapa titik rawan banjir bandang akibat hujan yang melanda. Dimana titik-titik tersebut terdapat di Kabupaten Bojonegoro seperti di daerah Pajeng Kecamatan Temayang atau terdapat di Km 36 -700 dan Km 37-100.
Hal itu diungkapkan oleh Kasi Jalan UPT Bina Marga Jawa Timur di Bojonegoro, Mukiyi kepada harian Bhirawa, Selasa (10/2). Menurutnya daerah rawan banjir bandang yang ada di di Bojonegoro terdapat satu titik yakni di wilayah selatan atau tepatnya jalan menuju ke Nganjuk. “Untuk di wilayah Kabupaten Tuban terdapat dua titik rawan yakni di jalan Pakah – Ponco sepanjang 15 meter dan 25 meter. Dimana berada di titik 29 -300 km dan 29-700 km,” ujarnya.
Menurutnya, titik-titik rawan yang di sebutkan itu merupakan jalan yang berada di bawahnya dataran tinggi. Sehingga hujan yang terjadi meluber hingga ke jalan, bahkan dengan arus yang kuat. Untuk di Bojonegoro akibat luapan kali pacal, sedangkan di Tuban karena daerah lereng pegunungan. “Untuk kita harapkan masyarakat bisa mewaspadainya di saat musim penghujan sekarang ini,” tandasnya.
Sementara itu, akibat hujan lebat mengakibatkan jalan rusak di wilayah Pakah-Ponco Kabupaten Tuban. Dimana jalan aspal mengelupas akibat tekanan arus deras yang keluar dari gang yang berdataran tinggi dari pegunungan. “Jalan yang terkelupas ada dua titik yakni dengan sepanjang 25 – 30 meter dan di titik kedua sepanjang 15m kanan kiri. Dimana kini jalan tersebut sudah di tangani,” imbuhnya.n bas

Keterangan Foto : Kondisi-air-bengawan-solo-dan-aktifitas-sejumlah-penumpang-saat-naik-perahu-kayu-sebagai-transportasi-penyebarangan-perahu-ditambangan-TBS-Trucuk-BojonegoroSelasa-102.[Achmad-Basir]

Tags: