Masyarakat Keluhkan Potongan Bantuan dari Kementan

Satu kandang ayam yang dibuat warga Desa Bangkes dari bantuan Kementerian Pertanian. [syamsudin/bhirawa]

Pamekasan, Bhirawa
Masyarakat Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan yang menerima bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI mempertanyakan pemotongan pengurangan bantuan berupa biaya pembuatan kandang ayam oleh oknum Pemerintah Desa setempat.
Mohammad Hafid (26), mengeluhkan pemotongan dana bantuan pembuatan kandang ayam yang diduga dilakukan oknum pendistribusi dana. “Yang saya tau, bantuan dana itu sebesar Rp 500.000, namun ada pemotongan sebesar Rp 100.000, dan yang melakukan pemotongan itu dari tim pengelolanya,” ujar Hafid kepada wartawan, Rabu (9/10).
Dengan adanya pemotongan tersebut dirinya merasa kecewa kepada pendistribusi dana tersebut. “Saya merasa sangat kecewa dengan adanya pemotongan itu,” ucap Hafid.
Dikatakan, untuk modal pembuatan kandang ayam menghabiskan biaya berkisar Rp 800an ribu lebih, lebih besar dari bantuan dana Rp 500.000. “Dana yang kami terima itu belum cukup untuk membuat kandang ayam, kenapa mereka masih tega melakukan pemotongan bantuan yang diperuntukkan bagi kami,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hafid mengatakan, kecewanya lagi, penerima bantuan dana pembuatan kandang ayam sebesar Rp. 500.000 di desa bangkes itu kurang lebih 1.000 orang. “Bayangkan kalau pemotongan yang sebesar Rp 100.000 dikalikan 1000 orang penerima bantuan tersebut, berapa hasilnya. Itu uang untuk apa?,” tandasnya.
Sementara Pelaksana Unit Pengelola Keuangan Kegiatan (UPPK), Fathorrasi mengatakan bahwa itu bukan pemotongan melainkan sebagai uang simpanan untuk kebutuhan dan pelaporan bulanan terkait bantuan tersebut.
“Itu aslinya bukan potongan. Itu simpanan anggota (penerima bantuan) untuk ongkos mengangkut pakan dan ayamnya, cetak foto, dan pelaporan tiap bulannya,” katanya.
Pihaknya memang sengaja mengumpulkan dana tersebut dengan tujuan masyarakat tidak direpotkan dengan perihal tersebut. “Jadi dengan adanya dana simpanan itu, masyarakat tidak harus mengurus sendiri, mulai dari ngurus berkas sendiri, foto sendiri, dan memberikan laporan sendiri,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP), Bambang Prayogi melalui seksi Budidaya dan Kawasan ternak DKPP Pamekasan, Rofik mengatakan, berkaitan dengan uang kandang itu dari BID Singosari ditranfer langsung ke UPKK yang dibentuk kepala desa.
“Jadi kami terkait dengan keuangan itu sama sekali tidak ikut mengelola. Yang penting bagi kami, kandang sudah siap ditempati jadi ayam itu tinggal didistribusikan,” ucapnya.
Menurutnya, kalaupun ada persoalan seperti itu bukan kewenangan pihaknya untuk menindak, karena program tersebut langsung dari Kementrian. “Karena program ini ada di Jawa Timur, maka lewat UPTnya yang ada di Singosari. Singosari langsung membentuk tim di bawah. Fungsi dinas itu sebagai pendampingan,” tandasnya.
Sedangkan bantuan yang dikucurkan oleh Kementrian Pertanian ke Kabupaten Pamekasan terdapat 4 kecamatan yang mendapatkan program Bekerja, diantaranya meliputi Kecamatan Pamekasan, Galis, Larangan dan Kadur.
Adapun paket bantuan yang akan diterima oleh setiap RTM-P yaitu ternak ayam sejumlah 50 ekor, pakan 150 kg, satu paket obat hewan, dan bantuan pembuatan kandang sebesar Rp. 500.000. [din]

Tags: