Masyarakat Makmur Rentan Tertular HIV/Aids

foto ilustrasi

Dinkes Jatim, Bhirawa
Wabah AIDS yang disebabkan oleh virus HIV terus meluas di kalangan masyarakat Jatim. Hal ini menjadi sorotan khusus bagi pemerintah. Terlebih, di Jatim, peningkatan virus ini diakui oleh Pemerintah Provinsi (pemprov) terus meningkat dari tahun ke tahun. Disis lain puluhan orang dari Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Jatim membagikan bunga mawar merah di depan Monumen Perjuangan Polri, Jalan Raya Darmo Surabaya, Minggu (2/12) kemarin
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim, Dr dr Kohar Hari Santoso menegaskan kalau masyarakat yang tingkat kesejahteraan hidupnya lebih makmur, menjadi kelompok yang paling berisiko tertular HIV. “Penularan HIV ini cenderung meningkat di Kabupaten dan Kota yang relatif lebih makmur. Tolong dijaga kegiatannya yang tidak berisiko ketularan,” pesan Kohar di sela menghadiri puncak peringatan HKN 2018 di Pamekasan Jumat (30/11) lalu.
Ia menambahkan tidak ada sesuatu yang khusus dalam pola penularan HIV, kebanyakan karena berhubungan seksual yang tidak baik. “Kita mencatat hubungan seksual sesama laki-laki sebanyak 16 persen sampai 19 persen tertular HIV” tambahnya.
Menurutnya, dengan ditutupnya sejumlah lokalisasi membuat petugas Dinas kesehatan lebih aktif mencari dan mendatangi pasien tertular HIV. Tidak seperti saat lokalisasi masih dibuka yang membuat mereka berkumpul di lokalisasi sehingga memudahkan pengawasan.
Sosialisasi kepada masyarakat, lanjut Kohar, terus dilakukan terutama kepada mereka yang tertular HIV. Agar mereka mengetahui kalau tertular HIV, sehingga perlu pengawasan untuk pengobatan. “HIV sampai sekarang belum ada obat penyembuhnya. Obat yang ada sekarang hanya melemahkan virus agar tidak mudah menular dan mencegah supaya pasien tidak jatuh ke stadium lanjut menjadi penderita AIDS” katanya.
Upaya lain yang sudah dilakukan Pemprov Jatim dalam penanggulangan HIV/AIDS dengan mendirikan sejumlah puskesmas yang mampu menangani pasien tertular HIV.
Sementara itu, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mulai tahun 2009 sampai 2017 mencatat kalau Jatim menduduki peringkat kedua setelah Jakarta untuk jumlah penderita terinveksi HIV. Jumlah penderita terinveksi HIV di DKI Jakarta sebanyak 46.758, sedangkan di Jatim sebanyak 33.043.
Sedangkan untuk jumlah penderita AIDS, Jatim menjadi paling banyak dibandingkan daerah lainnya, yaitu 17.014. Disusul Papua sejumlah 13.398 dan DKI Jakarta sebanyak 8.769. Perilaku Heterosek paling dominan berisiko terinveksi HIV/AIDS sebesar 67 persen, disusul homoseks sebesar 23 persen.

Mawar Merah
Sementara itu, relawan TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Jatim membagikan bunga mawar merah untuk memperingati Hari AIDS se-dunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember. “Kami dari Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma’ruf Amin Jatim beserta Relawan Sedulur Jokowi, orgawan relawan lainnya serta caleg parpol koalisi memberikan empati yang setulus-tulusnya kepada para penyandang HIV/AIDS,” kata anggota Dewan Pengarah TKD Jatim dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Djaja Laksana.
Direktur Relawan TKD Jatim, Siti Nafsiyah dan Direktur Penggalangan Pemilih Pemula TKD Jatim, Wendik Arifiyanto juga menghadiri acara pembagian bunga mawar merah ini. Puluhan relawan Jokowi ini melakukan longmarch dengan jalan kaki dari Posko TKD Jatim, Jalan Basuki Rahmat Surabaya menuju Monumen Perjuangan Polri, Jalan Polisi Istimewa Surabaya.
Dia berharap para penyandang HIV/AIDS di Jatim agar terus bersemangat dalam hidupnya dan cepat sembuh serta hidup sehat. “Allah sudah menyatakan tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Jadi, tetap semangat menjalani hidup dan berkarya untuk menuju Indonesia maju lebih baik,” tegasnya. [geh]

Tags: