Masyarakat Mulai Sadar Wajib Bayar PBB

Tampak Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Drs. Palal Ali Santoso (tengah) dan Kepala Dispenda Kabupaten Blitar, Drs. Ismuni saat memberikan pengarahan terkait penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Ruang Perdana Kantor Pemkab Blitar,  kemarin. [Hartono/Bhirawa]

Tampak Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Drs. Palal Ali Santoso (tengah) dan Kepala Dispenda Kabupaten Blitar, Drs. Ismuni saat memberikan pengarahan terkait penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Ruang Perdana Kantor Pemkab Blitar, kemarin. [Hartono/Bhirawa]

Kab.Blitar, Bhirawa
Berbagai sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Pendapatan Kabupaten Blitar, telah menunjukkan hasil dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.
Bahkan secara langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar, Drs. Palal Ali Santoso mengapresiasi kinerja pegawai pemungut pajak di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) maupun di tingkat Kecamatan dan Desa, dimana berbagai upaya yang dilakukan oleh pegawai pemungut pajak berdampak pada tingginya tingkat kesadaran masyarakat.
“Tolak ukur tingginya tingkat kesadaran masyarakat membayar pajak dilihat naiknya pajak yang masuk pada tribulan pertama. Jika dibandingkan pada tribulan I tahun lalu, saat ini penerimaan pajak naik tujuh persen,” kata Drs. Palal Ali Santoso saat memimpin rapat evaluasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Tribulan I yang diikuti oleh seluruh Camat Ke Kabupaten Blitar.
Lanjut Drs. Palal Ali Santoso, menjelaskan hingga akhir tribulan I jumlah pajak yang masuk mencapai Rp 3,1 miliar. Sehingga pemasukan pajak sudah 11 persen dari total baku penerimaan pajak sebelum Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Rp 26,5 Miliar. Padahal tahun lalu pada tribulan I, pajak yang masuk hanya empat persen dari total baku yang ditetapkan.
“Ini menunjukkan kesiapan petugas pemungut pajak lebih bagus dan masyarakat sudah mulai menerima sosialisasi pajak, sehingga tingkat kesadaran membayar pajak mulai tinggi,” ujarnya.
Bahkan pihaknya meminta agar pegawai pemungut pajak terus meningkatkan kinerja, sebab pemasukan pajak yang selama ini dilakukan masih belum sesuai dengan potensi yang ada. Padahal, saat ini pemerintah pusat sudah menargetkan kenaikan pajak.
“Meski penerimaan pajak ada kenaikan tujuh persen, tapi harus harus bekerja ekstra karena target penerimaan pajak setiap tahun selalu meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dispenda Kabupaten Blitar, Drs. Ismuni mengatakan perolehan penerimaan pajak pada tribulan I, otomatis mengurangi target baku pajak tahun ini. Sekarang sisa baku pajak yang belum masuk Rp 23,3 Miliar.
“Saat ini kami terus menggenjot penerimaan pajak, sebab masih ada beberapa kecamatan yang penerimaan pajaknya masih minim,” kata Drs. Ismuni.
Pihaknya menjelaskan masih ada beberapa kecamatan yang penerimaan pajaknya masih minim, yakni Kecamatan Selopuro 1,8 persen, Kecamatan Selorejo 1,9 persen, Kecamatan Ponggok 3,2 persen, Kecamatan Sutojayan 3,3 persen, dan Kecamatan Wonodadi 3,9 persen. Sedangkan kecamatan yang perolehan pajaknya paling tinggi, yakni Kecamatan Bakung 62,4 persen, Kecamatan Panggungrejo 39,8 persen, Kecamatan Kademangan 35,7 persen, Kecamatan Nglegok 24,4 persen, dan Wonotirto 21,9 persen. Menurut dia, ada beberapa kendala yang menyebabkan beberapa kecamatan perolehan penerimaan pajak masih minim, diantaranya belum kelarnya penyerahan Surat Pemberitahuan Pajak Terhitung (SPPT), misalnya terkait perubahan atau usulan SPPT.
“Untuk itu, kami beri batas akhir hingga 30 April, bagi wajib pajak untuk menyetorkan SPPT,” terangnya lagi.
Selain itu pihaknya juga mengucapkan berterima kasih dan mengapresiasi bagi kecamatan yang perolehan penerimaan pajak sudah tinggi. “Sosialisasi dan evaluasi akan terus kami lakukan agar penerimaan pajak bisa mencapai target tepat waktu,” imbuhnya. [htn]

Tags: