Kirab tumpeng Apem saat diberangkatkan oleh Bupati Mundjidah Wahab dari halaman Kantor Pemkab Jombang, Selasa sore (21/03).
Megengan menyambut bulan suci Ramadan 1444 Hijriah/2023 Masehi di Kabupaten Jombang disambut antusias oleh masyarakat Kabupaten Jombang. Acara diawali dengan pemberangkatan kirab tumpeng Apem oleh Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab dari halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Jombang menuju Alun-Alun Jombang, Selasa sore (21/03).
Kegiatan yang rutin setiap menjelang bulan Ramadan ini di Kabupaten Jombang ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jombang; Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Jombang, para asisten dan staf ahli bupati, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Jombang, PKK, DWP dan organisasi wanita lainnya seperti Muslimat, Fatayat, dan Aisyiyah.
Atas nama Pemkab Jombang, Bupati Mundjidah Wahab mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya ‘Megengan’ dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1444 H ini sebagai wujud rasa syukur karena masih dipertemukan dengan bulan Ramadan.
Bupati Mundjidah Wahab menyebutkan, Megengan digelar untuk mengingatkan masyarakat akan datangnya bulan Ramadan, bulan di mana seluruh umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa.
“Hari-hari menjelang Ramadan merupakan saat yang tepat untuk saling memaafkan dan membangun kebersamaan. Megengan diambil dari kata ‘Megeng’ yang artinya menahan. Umat Islam diminta untuk menahan segala bentuk perbuatan yang dapat menggugurkan ibadah puasa,” ucap Bupati Mundjidah Wahab.
Acara ‘Megengan’ ditandai dengan kirab tumpeng Apem, yakni kue khas yang harus ada di setiap tradisi ‘MegenganMegengan’ di Jawa Timur.
Bupati Mundjidah Wahab menyebutkan, kue Apem tidak bisa digantikan dengan kue yang lain.
“Apem ini artinya ‘Afwun’ yang berarti permaafan, sehingga menjelang Ramadan kita diharapkan saling memaafkan. Ini juga merupakan bentuk memaksimalkan ‘Habluminannas’ atau hubungan baik dengan sesama manusia,” urai Bupati Jombang.
Bupati Jombang berharap, ke depan acara ‘Megengan’ ini lebih ditingkatkan semaraknya, bahkan bisa untuk dilombakan,.sehingga semakin banyak tumpeng Apem dan semakin semarak.
Bupati Mundjidah Wahab juga berpesan dan mengajak umat Muslim untuk dapat menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan suci Ramadan dengan niat ikhlas karena Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Masyarakat menyambut antusias kirab tumpeng Apem di Alun-Alun Jombang, Selasa sore (21/03). ( arif yulianto/bhirawa).
Di depan Pendopo Kabupaten Jombang tampak pula tenda-tenda yang menggelar kegiatan gelar pangan B2SA sebagai ajang untuk mempromosikan konsumsi pangan lokal berbahan baku lokal yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman sesuai dengan surat Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia perihal promosi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman, bahwa dalam rangka mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan serta menghadapi ancaman krisis pangan yang saat ini dihadapi oleh seluruh negara. Maka konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) yang berbasiskan potensi dan kearifan lokal diterapkan dalam pola konsumsi masyarakat sehari-hari.
Selain gelar pangan B2SA, Pemkab Jombang juga menggelar Festival Bazar Ramadan yang berada di sepanjang Jalan Gus Dur, mulai dari perempatan Stadion Merdeka Jombang hingga depan Universitas Darul Ulum Jombang.
Produk yang dijual berhubungan dengan kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan seperti makanan minuman untuk berbuka puasa dan lain-lain. Festival Bazar Ramadan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dan omzet para pelaku usaha.
“Untuk meramaikan ‘Megengan’ pada sore hari ini kita juga menghadirkan 21 UMKM dari setiap kecamatan se-Kabupaten Jombang. Mudah-mudahan ini dapat menjadi ajang promosi dari UMKM di Kabupaten Jombang,” tutup Bupati Mundjidah Wahab.(rif.hel)
