Masyarakat Sidoarjo Tak Peduli Sampah

5-faturahmanAli-3Sidoarjo, Bhirawa
Kepala Dinas PU Pengairan Kab Sidoarjo, Ir Fathurohman MSi berpendapat, kunci agar Kab Sidoarjo dapat meraih penghargaan nasional di bidang kebersihan, Adipura Kencana tahun 2015 mendatang harus memberdayakan masyarakat dalam ikut mengolah sampah.
Menurut Fathurohman, kini kepedulian masyarakat Sidoarjo dalam ikut mengolah sampah, masih sangat rendah. Itu terlihat, selain dalam mengolah sampah di lingungan TPA dan pasar tradisional, masyarakat Sidoarjo juga tak peduli dengan menjaga kebersihan sungai.
Buktinya, dengan masih banyak ditemukan sampah di sungai yang ada di Kab Sidoarjo. Sampah sungai itu berasal dari sampah dari rumah tangga. ”Hari ini diingatkan, besok sudah membuang sampahnya ke sungai lagi,” kata Fahurohman, belum lama ini di Pendopo Delta Wibawa.
Padahal, katanya, sosialisasi sudah berkali-kali dilakukan. Tapi masyarakat masih saja kurang responnya. Respon atau kepedulian masyarakat Sidoarjo masih rendah dalam ikut mengolah sampah, juga bisa dilihat dari adanya program bank sampah yang telah dicontohkan oleh
Pemkab Sidoarjo. Namun respon masyarakat dianggap kurang optimal.
”Kami bukannya semata-mata ingin dapat Adipura Kencana, tapi yang lebih utama ingin memberdayakan masyarakat dalam ikut peduli mengolah sampah, mungkin itu tujuan yang lebih tinggi, karena kalau masyarakat sudah peduli dalam mengoalah sampah, maka secara otomatis penghargaan itu akan bisa mengikuti dengan sendirinya,” komentar Fathurohman.
Staf ahli Bupati Sidoarjo bidang kemasyarakatan dan SDM, M Safik, juga mengatakan penanganan sampah yang dilakukan masyarakat Sidoarjo selama ini masih sekitar 30% saja. Sisanya masih ditangani petugas.
Masyarakat Sidoarjo, kata Safik, harus mandiri dalam mengolah sampah. Tak semuanya diserahkan pada petugas. Tapi harus ikut menangani. Sampah yang dihasilkan disarankan tak langsung dibuang begitu saja, tapi supaya dipilah-pilah. Mana yang bisa dibuat untuk kompos, mana yang bisa dijual dan mana sisanya yang dibuang ke TPS atau TPA.
”Ini akan bisa mengurangi volume sampah yang ada di TPA,” kata Safik, yang juga mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Sidoarjo itu.
Bila semua sampah langsung dibuang ke TPA, maka akibatnya TPA satu-satunya yang dimiliki oleh Pemkab Sidoarjo yang berada di Desa Kupang, Kec Jabon, itu akan bisa penuh dengan waktu yang tak terlalu lama lagi. [ali]

Keterangan Foto : Fathurohman [ach/bhirawa]

Rate this article!
Tags: