Masyarakat Tak Pakai Plastik untuk Bungkus Daging Kurban

Foto Ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha di berbagai tempat disinyalir rawan mencemari lingkungan. Namun hal ini tidak dilakukan oleh warga RW 3 Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya, Minggu (11/8) pukul 08.10 wib.
Ketua RW 3 Kelurahan Karah, Gunardi mengatakan, warga RW 3 sepakat bahwa pemotongan hewan kurban dilaksanakan tanpa mencemari lingkungan.
“Baru pertama kali memang dilakukan. Para tokoh masyarakat, tokoh agama serta semua warga sepakat untuk menjaga lingkungan. Kami tidak memakai bahan yang dari plastik untuk pembungkus, melainkan dari keranjang bambu yang biasa disebut besek,” papar Gunardi.
Dikatakannya, hewan kurban yang disembelih ada 4 ekor Kambing dan 2 ekor Sapi. Kami menyediakan sebanyak 250 besek, “Jika nanti kurang, maka daun Pisang digunakan sebagai alternatif pembungkus daging kurban,” kata Gunardi.
Hal senada disampaikan Imam Rochani selaku Panitia Kurban RW 3 Kelurahan Karah. “Yang sekarang kita adakan adalah kurban yang berwawasan lingkungan. Kurban yang kita adakan ini tidak menggunakan sama sekali bahan plastik, sesuai anjuran Indonesia bebas plastik. Semua pembagian hewan kurban melalui besek dengan daun pisang,” ucap Imam.
Dijelasnya, untuk kotoran hewan kurban ini kita kubur ke dalam tanah, supaya bisa terurai menjadi bakteri baik dan itu tidak mengotori sungai.
“Karena kita tahu kebiasaan kurban, bahwa orang-orang sering membuang kotoran hewan kurban itu di sungai dan itu menambah pencemaran sungai,” terangnya.
Pemakaian besek ini, lanjut Imam, akan membantu menghidupkan ekonomi para pengerajin besek yang selama ini sudah tenggelam. “Selain itu, daging kalau dibungkus dengan daun, rasanya akan lebih enak,” pungkasnya.
Dikatakan Rochani, upaya mengurangi limbah plastik juga dilakukan warga yaitu menyediakan minuman dengan gelas tersendiri. “Jadi tidak perlu membeli minuman yang berbahan plastik. Dan piring serta lainnya juga tidak menyertakan plastik. Kami ingin benar benar semuanya kembali pada kepedulian lingkungan,” ujarnya.
Sementara, Kepala DLH Jatim, Diah Susilowati mengapreasiasi warga yang merayakan Idul Adha dengan mengurangi sampah plastik. Menurutnya, kepedulian tersebut harus terus diimplementasikan dalam kehidupan kesehariannya. Setidaknya upaya tersebut secara tidak langsung turut mengurangi jumlah sampah yang ada di Jatim. [rac]

Tags: