Masyarakat Terkonfirmasi Positif Covid-19 Harus Isolasi Terpusat

Teks Foto: HM Irsyad Yusuf – Bupati Pasuruan

Pemkab Pasuruan, Bhirawa
Masyarakat Kabupaten Pasuruan yang terkonfirmasi positif Covid-19 tak diperkenankan melakukan isolasi mandiri (isoman) di kediamannya masing-masing. Mereka harus melakukan isolasi secara terpusat di tempat yang sudah disediakan.

Hal itu disampaikan Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf di Pendopo Kabupaten Pasuruan. Menurutnya, dengan menempati isolasi yang terpusat tentu bisa untuk menekan angka penyebaran Covid-19 sekaligus mencegah penularan virus di lingkungan rumah.

“Saya mohon supaya tidak ada lagi yang isoman. karena tidak ada pengawasan. Bisa jadi, mereka keluar rumah. Makanya, isoman harus dihilangkan dan harus isolasi terpusat. Terutama ASN dan karyawan di Pemkab Pasuruan untuk menekan penyebaran klaster perkantoran,” ujar HM Irsyad Yusuf, Senin (26/7).

Di wilayah Kabupaten Pasuruan, ada tiga tempat isolasi yang sudah disiapkan oleh Pemkab Pasuruan bagi OTG (Orang Tanpa Gejala). Yakni, gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Rejoso, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pandaan dan Hotel Permata Biru, Prigen.

Meski demikian, Gus Irsyad panggilan akrabnya tetap meminta seluruh camat di Kabupaten Pasuruan untuk menginventarisir gedung yang layak dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat. Tentu, harus memperhatikan persiapan lainnya. Yakni ketersediaan sarana dan prasarana pendukung operasional gedung karantina.

“Saya minta para Camat dan Kadinkes bisa mengawasi penentuan isolasi terpusat di kecamatan. Berkaitan itu, harus juga mendapatnya dukungan masyarakat sekitar,” terang Gus Irsyad.

Gus Irsyad juga meminta kepada seluruh OPD agar lebih maksimal dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 di lingkungan kantor masing-masing. Yaitu dengan melakukan percepatan 3T, tracing, testing, treatment.

Saat ini, Kabupaten Pasuruan berada di zona merah penularan Covid-19 dengan kasus aktif mencapai 1.110. Kasus harian yang terus bertambah menyebabkan tiga rumah sakit rujukan kewalahan. Rata-rata kasus baru bertambah 150 bahkan sempat tembus 195 per hari. Kematian pasien Covid-19 juga tercatat 4-5 kali terjadi setiap hari.

Atas kondisi itu, membuat RSUD Bangil, RSUD Grati, dan RS Prima Husada Sukorejo, hingga saat ini masih mengalami antrean pasien. Sehingga, banyak pasien tak terlayani di rumah sakit hingga pasien harus menjalani isoman.

“Selain akan menambah tempat tidur di rumah sakit rujukan, juga akan mengoptimalkan puskesmas-puskesmas dapat digunakan untuk pelayanan isolasi mandiri,” tambah Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya. [hil]

Tags: